Berita Populer Gorontalo

GORONTALO TERPOPULER: Guru di Paguat Kerap Bolos hingga P4MI Optimis Agus HIlilmi Bisa Diselamatkan

Simak tiga berita yang masuk dalam daftar Gorontalo terpopuler hari ini Rabu 27 Agustus 2025.

Penulis: Redaksi | Editor: Prailla Libriana Karauwan
Kolase TribunGorontalo.com
GORONTALO TERPOPULER - Kolase tiga foto berita yang masuk dalam daftar Gorontalo terpopuler hari ini, Rabu (27/8/2025). Gorontalo terpopuler adalah berita lokal yang paling banyak dibaca oleh pembaca selama seharian. 

Kisah ini menambah panjang daftar warga Gorontalo yang menjadi korban sindikat penipuan daring atau scammer.

Agus, pria asal Desa Tolotio, Kecamatan Tibawa, tergiur tawaran kerja dengan gaji Rp 9 juta di Thailand. 

Namun, ia justru dibawa ke Kamboja setelah dokumen paspornya dipalsukan menjadi paspor wisata Malaysia. 

"Awalnya saya hanya ingin mencari rezeki yang halal, tapi ternyata saya ditipu, saya dibawa ke Kamboja, bukan Thailand," ungkap Agus dalam sebuah panggilan video yang beredar di media sosial beberapa waktu lalu.

Baca selengkapnya

3. P4MI Optimis Agus Hilimi Masih Bisa Diselamatkan dari Kamboja Asalkan Ditebus Rp 36 Juta

WARGA DISEKAP -- Kolase foto Koordinator P4MI Gorontalo, Sutrisno (foto kiri) dan Agus Hilimi (foto kanan). P4MI mengungkapkan, setidaknya tujuh warga Gorontalo terjerat sindikat scammer di Kamboja.
WARGA DISEKAP -- Kolase foto Koordinator P4MI Gorontalo, Sutrisno (foto kiri) dan Agus Hilimi (foto kanan). P4MI mengungkapkan, setidaknya tujuh warga Gorontalo terjerat sindikat scammer di Kamboja. (Kolase TribunGorontalo.com/Ist)

Pos Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Gorontalo memastikan peluang Agus Hilimi bisa kembali ke tanah air.

Pria 28 tahun  yang kini terjebak di Kamboja itu kini meminta dipulangkan lantaran kerjaan yang ia idamkan tak sesuai ekspektasi.

Alih-alih mendapat upah Rp 9 juta per bulan seperti yang dijanjikan perekrutnya, Agus Hilimi di Kamboja malah tak dibayar hingga dipekerjakan sebagai scamer. 

Scammer adalah pelaku penipuan, sering disebut juga penipu siber, yang menjalankan aksinya untuk mendapatkan keuntungan pribadi, baik itu uang, informasi pribadi, atau akses ke akun digital korban. 

Mereka biasanya beroperasi melalui media digital seperti telepon, email, media sosial, atau situs palsu, dan menggunakan berbagai taktik manipulatif untuk mengelabui korban agar memberikan data atau uang secara ilegal. 

Baca selengkapnya

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved