Gorontalo Hari Ini
Cuma Lulusan SD, Ramang Karim Hidupi Puluhan Anak Yatim hingga Lansia di Gorontalo
Ramang Karim mempekerjakan 50 karyawan dan menanggung hidup 31 orang di rumahnya.
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Fadri Kidjab
"Setiap kali pengiriman ke Manado biasanya 17 ribu botol, sementara ke Surabaya bisa mencapai 26 ribu botol lebih," tuturnya.
Dari bisnis ini, Ramang memperoleh penghasilan hingga Rp50 juta per bulan.
Namun, yang paling menyentuh bukan soal materi, melainkan kepeduliannya terhadap sesama.
"Di rumah, ada istri dan tiga anak saya. Tapi total kami ada 31 orang," ujarnya.
Mereka bukan hanya keluarga inti, melainkan juga anak yatim, lansia, hingga balita yang ia asuh seperti keluarga sendiri.
Bahkan, beberapa anak asuhnya sudah berhasil ia kuliahkan, dan tiga lainnya sudah berumah tangga.
"Prinsip saya, hidup harus bisa bermanfaat bagi orang banyak," tegasnya.
Meski hanya lulusan SD dan tidak memiliki ijazah, Ramang Karim tetap menekankan pentingnya pendidikan bagi anak-anaknya.
Anak pertamanya kini bekerja sebagai perawat di RSUD Otanaha. Anak keduanya membantu mengurus usaha. Sementara, anak ketiganya sedang bersiap mendaftar sebagai prajurit TNI.
Kisah hidup Ramang Karim adalah bukti bahwa kesuksesan tidak hanya ditentukan oleh pendidikan formal. Tetapi juga oleh kerja keras, pengalaman, dan ketulusan hati untuk membantu sesama.
Dari keterbatasan, ia mampu membuka jalan rezeki bagi banyak orang di Gorontalo.
"Dulu saya dikenal sebagai orang malas dan bodoh. Sampai guru saya terkejut melihat kondisi saya sekarang," pungkasnya.
(TribunGorontalo.com/Herjianto Tangahu)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.