Pemkab Gorontalo Utara
Bupati Gorontalo Utara Ungkap Asal-usul Ide Program G2-10
Bupati Gorontalo Utara, Thariq Modanggu, baru saja meluncurkan program Gerakan 2 Kambing dan 10 Ayam (G2-10) di Mini Ranch Tomilito.
Penulis: Efriet Mukmin | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM – Bupati Gorontalo Utara, Thariq Modanggu, baru saja meluncurkan program Gerakan 2 Kambing dan 10 Ayam (G2-10) di Mini Ranch Tomilito.
Gerakan ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk turis asal Eropa yang menyumbang 17 ekor kambing saat upacara 17 Agustus 2025 di halaman Kantor Bupati, serta Rektor Universitas Bina Mandiri yang menyumbang sepasang kambing di hari yang sama.
Dalam TribunPodcast yang dipandu oleh Aldi Ponge, Manajer Konten TribunGorontalo.com di Kantor Bupati Gorontalo Utara, Thariq menjelaskan awal mula munculnya ide G2-10.
"Dari 15 program 100 hari kerja, memang ada yang unik, termasuk G2-10," ujar Thariq.
Sebelum menjelaskan G2-10, Thariq menyebut bahwa pemimpin dengan visi besar adalah Fadel Muhammad, yang terkenal dengan branding jagung dari Gorontalo.
"Saya punya pengalaman saat kuliah S3 di Yogyakarta. Begitu saya memperkenalkan diri sebagai Thariq Modanggu dari Gorontalo, teman-teman dari berbagai penjuru langsung menyahut, 'Oh, Pak Fadel jagung!'" kenangnya.
Branding jagung Fadel Muhammad sangat melekat, padahal luas lahan Gorontalo tidak sebesar provinsi lain. Dari sanalah Thariq berpikir, Gorontalo belum memiliki branding ekonomi yang dikenal luas.
Ia ingin menggerakkan ekonomi Gorontalo Utara yang memiliki potensi besar dari laut hingga pertanian.
Thariq menginginkan sebuah pemicu atau penggerak ekonomi yang masif dan berdampak besar bagi daerah, sekaligus sejalan dengan program strategis nasional.
"Pikiran-pikiran itu sudah ada, bahkan saat proses di Mahkamah Konstitusi masih berlangsung. Saya sudah memikirkan apa yang akan saya lakukan untuk daerah ini jika menang. Saya optimistis dengan doa dan ikhtiar," katanya. Menurutnya, perjuangan bukan hanya soal menang, tetapi apa yang akan diperbuat setelahnya.
Dari keresahan tersebut, ia terus mencari ide dan membuka ruang diskusi dengan siapa pun. Salah satunya adalah Amran Mustafa, tokoh dari Bone Bolango, yang berdiskusi dengannya sebelum ia dilantik.
"Ide kambing muncul dari beliau saat berdiskusi. Katanya, 'Jika Pak Thariq punya seribu ekor kambing, maju lima tahun lagi pun bisa menang.' Awalnya, ide ini hanya untuk saya pribadi," jelas Thariq.
Setelah dilantik, di hari pertama kerja, Thariq membuat pakta integritas bersama semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mendukung semua program. Ia kemudian turun ke lapangan, mengunjungi tiga lokasi potensial penghasil Pendapatan Asli Daerah (PAD), termasuk Pelabuhan Kwandang dan Mini Ranch Tomilito, area peternakan sapi seluas 5 hektar yang terbengkalai.
"Melihat area yang terbengkalai itu, saya teringat ide Pak Amran tentang kambing. Kandang ini bisa menjadi contoh untuk peternakan," tuturnya.
Menurut Thariq, beternak kambing lebih cepat dibandingkan sapi yang membutuhkan biaya dan area yang lebih besar.
Selain itu, Thariq berpendapat bahwa kambing sangat penting bagi masyarakat untuk akikah, yang juga merupakan sunah Rasul.
"Jika tidak ada kambing, pakai apa untuk akikah anak yang baru lahir? Anak laki-laki butuh dua ekor, sementara anak perempuan satu ekor," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.