Informasi Kesehatan

Benarkah Air Rebusan Mi Instan Berbahaya? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Air rebusan mi instan sering dianggap menyimpan zat berbahaya karena mengandung penyedap rasa, garam, dan lemak dari proses perebusan.

|
grid.id
TIPS SEHAT -- Tak sedikit orang memilih membuang air rebusan pertama saat memasak mi instan karena percaya cairan tersebut mengandung zat berbahaya mulai dari MSG, garam berlebih, hingga lemak jenuh dari proses perebusan. 

Namun, jika menjadi kebiasaan, asupan natrium bisa meningkat signifikan. Satu porsi mi instan mengandung sekitar 861 mg natrium, dan dua porsi (satu bungkus utuh) berarti mencapai 1.722 mg, mendekati batas harian yang disarankan.

Nilai Gizi Mi Instan: Rendah Kalori, tapi Juga Rendah Serat dan Protein

Mi instan tergolong makanan rendah kalori. Satu porsi mi rasa daging sapi mengandung 188 kalori, 27 gram karbohidrat, dan 7 gram lemak.

Namun, mi ini juga rendah protein (4 gram) dan serat (kurang dari 1 gram), sehingga tidak cukup mengenyangkan dan berpotensi mendorong konsumsi berlebih.

Selain itu, meskipun mi instan mengandung beberapa mikronutrien seperti zat besi, folat, dan vitamin B, kualitas gizinya tetap rendah jika dijadikan makanan pokok.

Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi mi instan secara rutin dikaitkan dengan penurunan kualitas pola makan.

Meskipun ada sedikit peningkatan asupan vitamin B tertentu, konsumen mi instan cenderung memiliki asupan lebih tinggi terhadap kalori, natrium, dan lemak, dan lebih rendah protein, vitamin A, dan C.

Studi di Korea Selatan bahkan menghubungkan konsumsi mi instan lebih dari dua kali seminggu dengan peningkatan risiko sindrom metabolik, terutama pada perempuan. Sindrom ini berhubungan dengan peningkatan risiko diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.

Kesimpulan: Air Rebusan Tidak Berbahaya, tapi Tidak Dianjurkan Dikonsumsi Rutin

Secara ilmiah, air rebusan mi instan bukan zat beracun. Namun, cairan ini membawa kandungan MSG dan natrium tinggi yang sebaiknya dibatasi, terutama jika Anda memiliki tekanan darah tinggi atau sensitif terhadap penyedap rasa.

Baca juga: Minyak Jelantah Kini Bisa Ditukar Jadi Saldo Rupiah, Ini Lokasi Penukarannya

Baca juga: Polisi Tangkap 4 Pelaku Pembunuhan Kepala Bank BUMN, Eksekutor Masih Buron

Jika ingin tetap mengonsumsi mi instan, ada beberapa cara agar lebih sehat:

  • Pilih varian rendah sodium atau terbuat dari biji-bijian utuh.
  • Tambahkan sayur segar dan protein seperti telur atau tempe.
  • Gunakan bumbu secukupnya atau buang air rebusan pertama dan ganti dengan air baru saat menambahkan bumbu.

Mi instan aman dikonsumsi dalam jumlah sedang, tetapi jangan jadikan sebagai makanan pokok. Dan ya, air rebusannya tidak perlu ditakuti, tetapi juga tidak perlu dibiasakan untuk diminum.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.Tv

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved