Tribun Podcast
'Untungnya Saya Dengar Bapak', Thariq Modanggu Apresiasi Peran Rusli Habibie di Pilkada Gorut
Peran Rusli Habibie dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) mendapat apresiasi dari Thariq Modanggu, Bupati Gorontalo Utara.
Penulis: Efriet Mukmin | Editor: Fadri Kidjab
TRIBUNGORONTALO.COM – Peran Rusli Habibie dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) mendapat apresiasi dari Thariq Modanggu, Bupati Gorontalo Utara.
Thariq Modanggu mengungkapkan hal ini saat menjadi bintang tamu di TribunPodcast yang dipandu oleh Aldi Ponge, Content Manager TribunGorontalo.com, di Kantor Bupati Gorontalo Utara.
Rusli Habibie adalah politikus Partai Golongan Karya (Golkar) yang pernah menjadi lawan politik Thariq saat Pilkada 2008.
Namun, dalam Pilkada 2024, Rusli justru berperan penting dalam kemenangan Thariq menjadi bupati.
"Bisa dibayangkan, saya yang tidak punya pengalaman. Waktu itu Pak Rusli adalah bendahara Golkar, ketuanya Fadel Muhammad, yang melawan saya yang tidak memiliki pengalaman," ujar Thariq.
Thariq mengaku banyak belajar dari Rusli Habibie. Ia bahkan menceritakan momen saat dirinya menjabat wakil bupati, Thariq datang bersilaturahmi dan berpelukan dengan Rusli Habibie saat Lebaran.
"Ada satu kata-katanya yang berkesan saat sambil memeluk saya. Beliau meminta maaf dari zaman Tafakur hingga sekarang ini," kenangnya.
Tafakur adalah nama paket Thariq saat Pilkada 2008, sementara Rusli dikenal dengan nama paket Ru'ya.
Thariq juga menceritakan perjuangannya yang begitu keras untuk bisa mencalonkan diri sebagai bupati.
Suatu waktu, ia pernah datang ke Rusli Habibie yang saat itu menjabat Ketua DPD 1 Partai Golkar untuk menyatakan mundur dari pencalonan.
Thariq mendapat rekomendasi dari DPP (Dewan Pimpinan Pusat) sebagai calon bupati sebelum Pemilihan Legislatif (Pileg).
Namun, ia merasa gagal karena tidak bisa menambah jumlah kursi di DPRD yang hanya mendapat empat kursi.

Baca juga: Bupati Gorontalo Utara Thariq Modanggu Hadiri Ritual Mandi Safar
"Saya datang ke beliau mengatakan dengan bahasa Gorontalo, 'mo munduru watiya' (saya akan mundur) karena kursi hanya empat dan saya tidak punya uang. Namun, luar biasanya, beliau tidak banyak memberikan penjelasan. Saya justru dirangkul dan beliau berkata, 'ja potualo' (jangan terburu-buru)," terangnya.
Setelah berbincang-bincang, Rusli menepuk bahu Thariq dan memintanya untuk tidak mundur. Thariq pun mengikuti arahan Rusli Habibie untuk tetap maju.
Tibalah putusan Mahkamah Konstitusi yang menyatakan bahwa partai bisa mencalonkan tanpa adanya kursi di DPRD.
Seketika, Thariq teringat kata-kata Rusli untuk tidak mundur. Jika waktu itu ia tidak mengikuti nasihatnya, ia tidak akan bisa mencalonkan diri.
"Setelah menang, saya bersilaturahmi dengan beliau dan saya sampaikan, 'Untungnya saya dengar Bapak waktu itu'," ucapnya.
Saat Thariq menang Pilkada, nama pertama yang disebut adalah Rusli Habibie, yang disampaikannya sebagai ucapan terima kasih.
Thariq juga menyebut peran Rusli yang lain, yaitu membiayai survei untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan, yang menjadi salah satu bekal untuk menang.
Selain itu, Rusli juga mengerahkan seluruh fraksi Golkar yang ada di Provinsi untuk turun ke Gorontalo Utara.
"Rusli Habibie merupakan tokoh politik yang tegas dan peduli. Saya melihat dua sisi itu pada kepemimpinannya," pungkas Thariq.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.