Berita Internasional

Tesla Kacau! Musk Harus Bayar Rp380 Ribu per Saham, Laba Anjlok, Saham Amblas

Drama di Tesla makin pelik. Elon Musk kini wajib merogoh kocek sendiri untuk membayar 23,34 dolar AS (setara Rp380 ribu) per lembar saham

Editor: Wawan Akuba
Tribunnews
TESLA ELON MUSK -- Tesla makin panas! Elon Musk dipaksa rogoh kocek Rp380 ribu per lembar saham setelah paket gaji Rp900 triliun dibatalkan hakim. Sialnya, laba Tesla anjlok, saham ambles 25%! Investor makin resah. 

TRIBUNGORONTALO.COM — Drama di Tesla makin pelik. Elon Musk kini wajib merogoh kocek sendiri untuk membayar 23,34 dolar AS (setara Rp380 ribu) per lembar saham terbatas miliknya.

Hal itu setelah pengadilan Delaware membatalkan paket gaji raksasa senilai Rp900 triliun yang diberikan pada 2018.

Kabar ini muncul usai Tesla melaporkan dokumen resmi pada Senin (waktu setempat).

Isinya menegaskan Musk harus menebus sahamnya sendiri agar paket kompensasi yang menuai kontroversi itu bisa tetap diambil.

Paket tersebut awalnya dirancang untuk memberi Musk opsi kepemilikan saham dalam jumlah fantastis jika target-target Tesla tercapai.

Namun, hakim Kathaleen St Jude McCormick menilai negosiasi pemberian bonus tersebut cacat karena dilakukan tanpa dewan direksi independen.

Tak cuma bikin Musk pusing, drama ini juga bikin investor makin gelisah.

Saham Tesla sudah ambruk 25 persen sepanjang 2025, salah satunya karena sentimen negatif pasar terhadap kedekatan Musk dengan mantan Presiden AS Donald Trump.

Analis Wedbush, Dan Ives, bilang pemberian saham baru ini diharapkan bisa menahan Musk tetap bertahan di Tesla setidaknya hingga 2030.

Namun keraguan tetap muncul karena masalah hukum belum tuntas.

Laba Tesla Terjun, Persaingan Makin Sengit

Tak hanya skandal gaji, Tesla juga dihantam kabar buruk dari laporan keuangan kuartalan. Laba bersih Tesla merosot tajam dari 1,39 miliar dolar AS jadi hanya 409 juta dolar AS.

Pendapatan pun gagal memenuhi ekspektasi Wall Street yang sebelumnya sudah diturunkan.

Sementara itu, kompetisi di pasar mobil listrik makin ketat. Tesla harus berhadapan dengan raksasa otomotif Detroit yang mulai serius menyaingi kendaraan listrik, plus dominasi merek-merek asal China yang menekan harga jual. Investor pun menuntut perombakan strategi agar Tesla tidak makin tergerus.

Rapat Umum Pemegang Saham Jadi Penentu

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved