Peringatan Tsunami Gorontalo

Puluhan Warga Gorontalo Mengungsi Di Tanjung Kramat Gorontalo saat Adanya Peringatan Dini Tsunami

Puluhan warga Gorontalo pilih mengungsi di Kelurahan Tanjung Kramat saat adanya peringatan dini tsunami.

TribunGorontalo.com/Jefry Potabuga
TSUNAMI GORONTALO -- Puluhan warga Kelurahan Tanjung Kramat Kota Gorontalo mengungsi, Rabu (30/7/2025). 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Puluhan warga Gorontalo pilih mengungsi di Kelurahan Tanjung Kramat, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo saat adanya peringatan dini tsunami.

Wilayah Tanjung Kramat merupakan wilayah yang berada di perbukitan sehingga cukup tinggi dari permukaan air laut.

Tsunami dengan tinggi sekira 0,5 meter ini diprediksi akan sampai ke Gorontalo pada 16.39 Wita.

Namun, waktu tersebut hanya merupakan estimasi.

Demi menyelamatkan diri beserta keluarga, warga di pesisir pantai mulai mengemasi barang-barang dan mengungsi.

Bantal hingga pakaian pun ditumpuk di mobil pikap beserta keluarga.

Mereka memilih tempat di daratan yang lebih tinggi seperti di wilayah Tanjung Kramat Gorontalo.

Salah satu warga yang mengungsi di Tanjung Kramat adalah Endang Pakaya.

Dirinya beserta keluarga mulai berkemas dari pukul 13.00 Wita.

Rumah Endang berada di pesisir pantai, setelah ada informasi peringatan dini tsunami, Endang langsung bergegas.

Ia dan cucunya pun memilih tinggal sementara di rumah milik sanak saudaranya yang tepat berada di Tanjung Kramat.

"Saya tinggal di Tanjung bawah, karena takut kami memutuskan untuk mengungsi ke rumah di bagian atas," bebernya.

Senada dengan itu, Armin Yusuf yang juga warga Gorontalo mengaku telah mengungsi sejak pukul 13.00 Wita.

Armin juga memilih mengungsi ke rumah keluarganya yang saat  itu masih kosong.

Armin pun memboyong keluarga ke tempat yang lebih aman.

"Ini rumah keponakan saya, ini bentuk ikhtiar kami. Jadi antisipasi duluan dengan mengungsi," jelasnya.

Di Tanjung Kramat ini pun telah disediakan lokasi-lokasi yang aman untuk para warga Gorontalo mengungsi.

Baik gedung maupun lapangan telah disiapkan pihak kelurahan untuk membantu warga pesisir.

"Kami sudah menyiapkan beberapa gedung, di sini juga ada lapangan tinggal pasang tenda," ujar Suparman Habibie, Sekretaris Kelurahan Tanjung Kramat.

Kata Suparman masih ada warga di sekitar pantai dan belum mengungsi.

Padahal hingga saat ini, Gorontalo masih berstatus waspada.

Tapi dia berharap asyarakat selalu update dengan informasi dari pemerintah untuk mengantisipasi lebih dini.

Diberitakan sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prediksi Tsunami terjadi di Gorontalo.

Tsunami ini diprediksi akan menerjang wilayah Kota Gorontalo dengan estimasi waktu di pukul 16.39 Wita pada 30 Juli 2025.

Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia dengan status Waspada (ketinggian Tsunami kurang dari 0.5m),  di wilayah : 

  1. Talaud (ETA 14:52:24 WITA)
  2. Kota Gorontalo (ETA 16:39:54 WITA)
  3. Halmahera Utara (ETA  16:04:24 WIT)
  4. Manokwari (ETA 16:08:54 WIT)
  5. Rajaampat (ETA 16:18:54 WIT)
  6. Biaknumfor (ETA 16:21:54 WIT)
  7. Supiori (ETA 16:21:54 WIT)
  8. Sorong bagian Utara (ETA 16:24:54 WIT)
  9. Jayapura (ETA 16:30:24 WIT)
  10. Sarmi (ETA 16:30:24 WIT)

Oleh karena itu, kepada masyarakat pesisir di wilayah tersebut untuk tetap tenang dan menjauhi pantai. 

Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut.

Tsunami ini merupakan imbas dari gempa berkekuatan 8,7 magnitudo yang mengguncang pesisir timur Kamchatka, Rusia pada Rabu, (30/7/2025) pukul 06.24 WIB.

Gempa tektonik ini juga mengakibatkan tsunami di beberapa negara yakni Rusia, Jepang, Alaska, Filipina, Hawaii, dan Guam. 

Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi ini merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas  subduksi lempeng pada Palung Kurile-Kamchatka ( Kurile-Kamchatka Trench ). Gempabumi ini memiliki mekanisme naik ( thrust fault ).

BMKG Imbau Warga Gorontalo untuk Tetap Tenang dan Jauhi Pantai Imbas Status Waspada Tsunami

Warga Gorontalo diminta tetap tenang dan tak panik akibat kabar tsunami yang beredar.

Tsunami akibat gempa bumi yang menerjang perairan Rusia mengakibatkan Gorontalo masuk dalam daftar wilayah terdampak.

Hingga saat ini, media sosial tengah dihebohkan dengan informasi ini.

 Andri Wijaya Bidang, Kepala Stasiun Geofisika Kelas II BMKG Gorontalo mengatakan untuk warga Gorontalo tidak perlu panik dengan adanya informasi tsunami.

"Tidak perlu panik, Tenang," ujarnya kepada TribunGorontalo.com, Rabu (30/7/2025).

Tsunami yang diperkirakan akan terjadi pada pukul 16.39 Wita ini diprediksi dengan ketinggian air 0 - 0,5 meter.

Ketinggian tsunami dengan status waspada diperkirakan kurang dari 0,5 meter saat tiba dipantai dan biasanya hanya berdampak di pesisir tidak sampai ke daratan jauh.

Meskipun begitu, Andi meminta kepada seluruh warga Gorontalo untuk membatasi aktivitas di wilayah pesisir.

 "Kuncinya itu tetap tenang, Jangan dulu beraktivitas di pesisir, jangan dulu mandi di pantai," imbuhnya.

Wilayah yang menjadi fokus utama tsunami ini adalah pantai bagian Selatan Gorontalo yakni Pantai Leato Selatan,Talumolo, Tenda, Pohe dan Tanjung Kramat.

Namun, Andri menegaskan ini bukanlah tsunami besar seperti yang terjadi di Provinsi lain.

"Jangan berpikir ini kayak tsunami di Aceh, itu nggak," tandasnya.

Andri berharap warga dapat tenang dengan pemberitaan tsunami yang ada dan tetap memantau informasi selengkapnya.

 


(TribunGorontalo.com/Jefri Potabuga)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved