Listicle
10 Kota Masuk Daftar Termahal di RI: UMR Kalah Jauh, Biaya Hidup Tembus Rp 14 Juta
Tingginya biaya hidup masih jadi tantangan utama bagi penduduk kota-kota besar di Indonesia.
Jarak yang dekat dengan Jakarta membuat harga kebutuhan ikut terkerek. Sementara UMR Depok hanya Rp 5,19 juta di 2025.
Makassar
Makassar menjadi satu-satunya wakil dari Indonesia Timur di posisi lima besar.
Biaya hidup rata-rata di kota ini tembus Rp 11,5 juta per bulan.
Mahalnya harga bahan pokok karena faktor distribusi logistik serta lonjakan harga properti membuat pengeluaran warga Makassar membengkak.
Tangerang
Tangerang tak kalah mahal dengan biaya hidup Rp 10,96 juta per bulan.
Sebagai kota industri dan kawasan permukiman elite dekat ibu kota, harga rumah, sewa apartemen, hingga makan di luar bisa menguras kantong.
Gaji minimum Tangerang 2025 tercatat Rp 5,06 juta.
Bogor
Bogor yang dikenal sebagai kota hujan berada di urutan ketujuh. Biaya hidup di Bogor rata-rata Rp 10,73 juta per bulan dengan UMR Rp 5,12 juta.
Mahalnya biaya sewa kos dan kebutuhan sehari-hari dipicu tingginya populasi mahasiswa, wisatawan, dan pekerja komuter ke Jakarta.
Kendari
Tak banyak yang menyangka Kendari, Sulawesi Tenggara, juga punya biaya hidup tinggi.
Rata-rata pengeluaran warga Kendari mencapai Rp 10,23 juta per bulan, sedangkan UMR hanya Rp 3,3 juta.
Tingginya harga kebutuhan pokok dan inflasi yang terus naik jadi penyebab utamanya.
Batam
Batam, kota yang berbatasan langsung dengan Singapura, menempati posisi ke sembilan dengan biaya hidup Rp 10,03 juta per bulan.
Ketergantungan pada pasokan barang luar daerah dan harga yang dipengaruhi Singapura membuat kebutuhan sehari-hari di Batam relatif mahal.
Balikpapan
Terakhir, Balikpapan di Kalimantan Timur melengkapi daftar dengan biaya hidup rata-rata Rp 9,87 juta per bulan.
Faktor industri minyak dan gas serta statusnya sebagai kota penyangga ibu kota baru Nusantara mendorong harga properti dan inflasi semakin tinggi.
Itulah deretan kota dengan biaya hidup termahal di Indonesia versi BPS.
Meski biaya hidup tinggi, banyak warga tetap memilih tinggal di kota-kota tersebut karena peluang kerja, fasilitas modern, hingga prospek ekonomi yang menjanjikan.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.