Berita Listikal
Bukan Selingkuh, Ini 5 Alasan Perceraian Terbanyak di Indonesia Tahun 2024
BPS tahun 2024 mencatat setidaknya ada ratusan ribu pasangan yang memilih untuk bercerai, namun ada 5 faktor pemicu perceraian terjadi.
Situasi ini sering menimbulkan ketidakpuasan dan ketidakpercayaan, yang pada akhirnya memicu perceraian.
4. KDRT
Kekerasan dalam rumah tangga mencatat 7.243 kasus perceraian. Kekerasan, baik fisik maupun psikis, meski jumlahnya kecil, tetap menjadi alasan serius dalam perkara perceraian.
Korban KDRT biasanya memilih untuk mengakhiri hubungan guna melindungi diri dan anak-anak.
5. Judi
Judi menjadi penyebab perceraian kelima terbesar dengan 2.889 kasus.
Baca juga: Gempa Magnitudo 6,3 Guncang Pohuwato, Getaran Dirasakan hingga Manado dan Minahasa Utara
Kebiasaan berjudi, baik judi online (judol) maupun judi offline yang dilakukan salah satu pihak menjadi penyebab lain perceraian.
Selain merusak kondisi finansial keluarga, judi sering kali menimbulkan konflik dan ketidakpercayaan dalam hubungan.
Perceraian dalam agama pun sebenarnya diperbolehkan, namun hal itu sangat dibenci Tuhan.
Mengapa? Hal itu dikarenakan akan ada banyak pihak yang merasa dirugikan atas dampak dari perceraian tersebut.
Apalagi menyangkut soal anak.
Berikut dampak yang akan terjadi setelah perceraian adalah:
- Anak (psikologis, hak asuh, biaya hidup)
- Ekonomi (pembagian harta gono-gini, nafkah)
- Psikologis pasangan (stres, depresi, stigma sosial)
- Administrasi (perubahan status, hak waris, dan lainnya). (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
5 Daerah Penghasil Daging Kambing Terbesar di Indonesia, Jawa Jadi Peringkat Teratas |
![]() |
---|
10 Negara dengan Gaji Guru Tertinggi hingga Tembus Rp 2 Miliar, Bagaimana Kondisi di Indonesia? |
![]() |
---|
Daftar 20 Negara dengan Jam Kerja Terpendek di Dunia, Apakah Indonesia Termasuk? |
![]() |
---|
10 Negara dengan Jam Kerja Terlama di Dunia, Ada yang Hingga 54 Jam per Minggu, Bagaimana Indonesia? |
![]() |
---|
Ini 10 Negara Paling Rajin Belanja Online di Dunia, Apakah Indonesia Masuk Daftar? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.