TARIF OJOL NAIK

Wacana Kenaikan Tarif Ojol, Mahasiswa Gorontalo Mulai Hitung-Hitung Pengeluaran

Wacana kenaikan tarif ojek online (ojol) menuai beragam respons dari masyarakat, khususnya kalangan mahasiswa di Gorontalo yang selama ini sangat meng

Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Wawan Akuba
ist
FOTO STOK -- Mahasiswa mulai hitung-hitung pengeluaran bulanan gara-gara tarif maxim naik. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Wacana kenaikan tarif ojek online (ojol) menuai beragam respons dari masyarakat, khususnya kalangan mahasiswa di Gorontalo yang selama ini sangat mengandalkan layanan tersebut untuk mobilitas sehari-hari.

Salah satu mahasiswi, Ar Raihan Elshanty Attamimi, mengaku cukup panik mendengar kabar kenaikan tarif. Menurutnya, harga yang terjangkau menjadi alasan utama memilih ojol sebagai transportasi utama.

“Lumayan panik, karena selama ini memilih ojol karena murah,” ujarnya saat ditemui, Kamis (3/7/2025).

Ia mengaku, tarif yang lebih mahal bisa berdampak langsung pada pengeluaran hariannya, termasuk uang jajan yang selama ini digunakan secara ketat.

“Kenaikan tarif akan berpengaruh pada jumlah pendapatan yang tidak sebanding dengan pengeluaran nantinya,” tambahnya.

Jika benar-benar terjadi kenaikan yang signifikan, Raihan tak menutup kemungkinan akan mengurangi penggunaan ojol, kecuali dalam keadaan mendesak.

“Saya akan kurangi naik ojol. Tapi kalau darurat, seperti jalan panas atau tidak ada kendaraan, saya naik ojol,” jelasnya.

Sebagai alternatif, ia menyebut akan memilih moda transportasi lain seperti busway, jalan kaki, atau menumpang kendaraan teman atau kerabat.

Sementara itu, Dwi Novaria Olii, mahasiswi lain di Gorontalo, mencoba melihat wacana kenaikan tarif ini dari sisi lain.

Ia menyebut masih bisa memaklumi jika alasan kenaikan adalah demi meningkatkan kesejahteraan para driver.

“Jika kenaikannya untuk meningkatkan kesejahteraan para driver mungkin bisa dimaklumi,” ucapnya.

Namun Dwi berharap kenaikan tidak terlalu tinggi, mengingat banyak pengguna ojol adalah kalangan mahasiswa yang mengandalkan ojol setiap hari.

“Semoga kenaikannya tidak terlalu tinggi, karena pengguna seperti saya sangat tergantung dengan ojol untuk aktivitas sehari-hari,” imbuhnya.

Meski bersimpati pada para pengemudi ojol, Dwi juga mengakui bahwa tarif yang tinggi bisa memengaruhi keputusan penggunaan transportasi online.

“Kalau tarifnya naik cukup tinggi, saya mungkin akan lebih jarang menggunakan ojol,” tegasnya.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved