Viral Biliu Gorontalo

Berani Ubah Baju Adat Gorontalo, Pengantin Ini Dihujat Netizen TikTok hingga Viral

Sebuah video TikTok berdurasi satu menit baru-baru ini memicu kehebohan di jagat maya, khususnya di kalangan netizen Gorontalo.

|
Penulis: Redaksi | Editor: Wawan Akuba
Kolase TikTok
VIRAL GAUN WANITA -- Seorang wanita yang diduga bukan dari Gorontalo, menggunakan accessoris pernikahan khusus wanita yang dianggap tak sesuai konsep. Videonya pun dipenuhi banyak komentar miring netizen Gorontalo. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Sebuah video TikTok berdurasi satu menit baru-baru ini memicu kehebohan di jagat maya, khususnya di kalangan netizen Gorontalo, Senin (23/6/2025). 

Video tersebut memperlihatkan seorang wanita yang membagikan momen bahagianya sebagai pengantin, lengkap dengan gaun pernikahan yang menurut pengakuannya, sangat ia impikan.

Dalam keterangan pembuka video, sang pengantin menuliskan, “I’m obsessed with this dress” atau “Aku sangat terobsesi dengan gaun ini”.

Namun alih-alih mendapat pujian, video tersebut justru menuai sorotan negatif, terutama dari warga Gorontalo.

Tim TribunGorontalo.com menelusuri langsung video yang tengah viral itu.

Ternyata, gaun pengantin yang digunakan sang wanita menuai protes karena terdapat elemen adat Gorontalo di dalamnya, yang dipakai dengan cara tak semestinya.

Kepala gaun tersebut dihiasi mahkota yang ternyata merupakan bagian sakral dari pakaian adat Gorontalo untuk perempuan, yakni Baya Lo Boute atau Makuta.

Mahkota Bukan Hiasan Biasa

Baya Lo Boute bukan sekadar aksesori atau hiasan kepala biasa.

Dalam budaya Gorontalo, mahkota ini dikenakan oleh perempuan sebagai simbol bahwa dirinya akan memasuki status baru sebagai istri, lengkap dengan hak dan kewajiban yang melekat.

Mahkota ini secara khusus digunakan bersama pakaian adat Biliu, yang hanya dikenakan dalam upacara adat penting, terutama pernikahan adat khas Gorontalo.

Pakaian Biliu dikenal memiliki delapan jenis aksesori utama yang penuh makna.

Salah satu yang paling menonjol adalah tuhi-tuhi, hiasan kepala dengan tujuh buah gafah yang melambangkan hubungan kekerabatan dengan tujuh kerajaan besar di Gorontalo.

Tak heran jika modifikasi terhadap elemen ini dianggap sebagai bentuk penyimpangan dan peremehan nilai-nilai budaya yang sakral.

Netizen Gorontalo Geram

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved