Berita Viral

Guru Sekolah Swasta Elite di Bekasi Resaign Massal, Diduga Akibat Tugas di Luar Jobdesk

Guru di sekolah swasta di Bekasi ramai mengundurkan diri. Hal itu disebabkan oleh tugas yang diberikan sudah melebihi dari jobdesk sebenarnya.

Wartakotalive.com/Rendy Rutama
GURU RESIGN MASSAL - Seluruh guru di sekolah swasta mewah atau sekolah elite yang diduga bodong di Jalan Baru Perjuangan, RT 04 RW 11, Marga Mulya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, melakukan resign atau berhenti kerja massal. Seorang guru, Salsabila Syafwani mengatakan, resign yang dilakukan jajaran seprofesinya sudah berlangsung sejak Jumat (13/6/2025). 

Hal senada dikatakan guru lain bernama Raihan Tri Wahyudi.

Setiap hari sebelum bekerja, Raihan diminta ke kediaman pemilik yayasan terlebih dahulu untuk mengantar sekolah.

"Setiap hari sebelum bekerja, saya harus ke rumah beliau (pemilik yayasan) untuk mengantar anak-anaknya berangkat sekolah," kata Raihan.

Raihan mengaku berat untuk menolak ketika ditugaskan oleh pemilik yayasan atas dasar status karyawan dengan pimpinan.

Sehingga, dirinya mengaku terpaksa melakukannya.

"Selama kerja di kantor sebagai staff education, saya cuma dapat gaji. Tetapi, kebanyakan saya bekerja di rumah beliau (pemilik yayasan), yaitu mengantar anak-anaknya ke sekolah, tempat les, dan belanja," jelas Raihan.

Tak hanya dari guru, keluhan juga datang dari sejumlah wali murid.

Pihak wali murid mengaku dibuat kecewa dengan berhentinya operasi sekolah secara tiba-tiba tanpa pemberitahuan.

Hal itu seperti diungkapkan salah seorang ortu siswa, Nurhaliza (33).

"Maksudnya sia-sia waktu saya, kenapa kayak gini, harusnya kan di WhatsApp (WA) sayanya kalau misalnya emang tidak ada progres lagi sekolahnya," kata Nurhaliza saat ditemui di lokasi, Senin (16/6/2025).

Ia menjelaskan, dirinya hanya mendapat informasi untuk anaknya agar datang ke sekolah pada Senin (16/6/2025), guna mengikuti ujian susulan.

Sebab kata Nurhaliza, anaknya sempat sakit dan kemudian diminta untuk mengikuti ujian susulan.

"Minggu lalu anak saya sakit, jadi tidak masuk, Minggu lalu sempat ujian, nah disuruh susulan ujian hari ini," jelasnya.

Akan tetapi, begitu sampai ternyata sekolah berhenti beroperasi dan pagar digembok.

"Tapi ya gitu, digembok (sekolahnya) tidak bisa masuk, padahal udah pakaian lengkap anak saya," 

Halaman
1234
Sumber: TribunJatim
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved