Banjir Kota Gorontalo
6 Rumah di Donggala Gorontalo Nyaris Ambruk Akibat Banjir, Warga Butuh Tanggul Darurat
Sedikitnya ada enam rumah warga di Kelurahan Donggala, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo yang terdampak banjir bandang.
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Sedikitnya ada enam rumah warga di Kelurahan Donggala, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo yang terdampak banjir bandang.
Data tersebut adalah jumlah yang dihimpun TribunGorontalo.com saat berada di lokasi.
Adapun jumlah korban dalam rumah tersebut total mencapai 25 jiwa.
Peristiwa ini terjadi sejak kemarin (3/6/2025) sekitar pukul 13.00 Wita.
Bukan kali pertama, insiden serupa juga pernah terjadi beberapa bulan belakangan namun dampaknya tidak separah saat ini.
Rumah-rumah ini berada di bantaran kali mati itu ada yang nyaris ambruk khsususnya bagian belakang dan samping rumah.
Meski tak sampai ada yang ambruk total, namun warga khawatir dengan banjir susulan.
Adapun tanggul yang menjadi harapan terakhir, turut jebol akibat tergerus banjir bandang.
"Untuk tanggul harus segera dilaksanakan," ujar Amsar Laiya penuh harap, Rabu (4/6/2025).
Rumahnya masuk dalam kawasan yang rawan dengan banjir susulan sehingga ia berharap ada tindakan perbaikan tanggul.
Meskipun ada enam rumah yang mengalami kerusakan, namun kata Amsar potensi rumah warga masuk dalam kategori rawan.
Untuk saat ini Amsar mengeluhkan perhatian pemerintah yang sampai dengan saat ini belum mengulurkan bantuan.
"Untuk saat ini belum ada, tapi sudah ada yang turun (pemerintah)," pungkasnya.
Keluhan serupa juga disampaikan oleh Sahril Laiya.
Ia bersama istri dan anaknya harus mengungsi ke rumah yang sedikit aman.
Pasalnya, dapur rumah Sahril menghadap langsung ke aliran sungai.
Kondisinya hanya tinggal berjarak beberapa meter saja.
Kemarin saat kejadian, ia mengaku langsung melarikan diri.
"Air dari sungai masuk ke rumah secara tiba-tiba," ungkapnya.
Bahkan ia sempat membuka pintu dapur namun dengan begitu cepat air membawa sebagian barang-barang dalam rumahnya.
Kata Sahril, ini bukan kali pertama kejadian. Namun banjir kemarin menurutnya adalah yang terparah.
"Yang pertama tidak begini parah, yang kemarin ini agak parah pak," pungkasnya.
Akibat kejadian tersebut, ia terpaksa harus mengungsi.
Pantauan TribunGorontalo.com, sejumlah rumah sangat rawan terdampak banjir susulan.
Tanggul yang menjadi penahan terkahir, sudah ambruk tergerus air.
Begitupun di bagian atas kawasan pemukiman, ratusan kuburan masyarakat Tionghoa juga berpotensi akan terdampak dengan banjir susulan.
(*/Jian)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.