Berita Boalemo
Tugu Jagung Boalemo Dirobohkan Tuai Pro dan Kontra dari Warga: Seperti Lihat Sejarah Dibongkar
Tugu jagung di Boalemo kini mulai dirobohkan untuk pembangunan videotron, Selasa (3/6/2025). Pembongkaran ini menuai pro dan kontra dari warga Boalemo
Penulis: Nawir Islim | Editor: Prailla Libriana Karauwan
TRIBUNGORONTALO.COM, Boalemo -- Tugu jagung di Boalemo kini mulai dirobohkan untuk pembangunan videotron, Selasa (3/6/2025).
Pantauan TribunGorontalo.com, pembongkaran itu disaksikan oleh puluhan warga.
Mereka memadati area lokasi tugu jagung.
Alat berat pun telah berada di lokasi.
Beberapa warga terlihat mengabadikan momen terakhir berdirinya tugu dengan kamera ponsel.
Saat alat berat mulai merobohkan bagian atas tugu, celetukan warga pun terdengar, disambut gelak tawa ringan.
“Wesss... tugu jagung sudah panen juga akhirnya!” ucap salah satu warga yang menonton sambil tertawa.
Pembongkaran tugu jagung ini pun menuai pro dan kontra.
Tak jarang pun ada warga yang mengomentari pembongkaran tersebut.
Baca juga: Jelang Idul Adha, Harga Bahan Pokok Di Pasar Selasa Gorontalo Utara Naik, Ini Tanggapan Pedagang
Salah satunya Salim Djafar, warga Kabupaten Boalemo.
Kata Salim, dengan pembongkaran tugu jagung seperti melihat sejarah Boalemo dibongkar.
Jika pemerintah ingin mengganti tugu jagung dengan videotron maka dilakukan di tempat lain.
Menurut Salim, tugu jagung ini bukanlah sekadar patung atau figura, melainkan simbol kebanggaan dan bukti keberhasilan para petani di Boalemo.
"Ya jangan dihancurkan, Ini kayak ngelihat sejarah kita dibongkar, Kalau memang mau ganti pindahkan saja ke tempat lain," ujarnya.
Salim juga khawatir, generasi yang akan datang tidak akan pernah tahu bahwa Boalemo dikenal dengan petani jagung.
Sebab, simbol kejayaannya telah dibongkar.
Baca juga: Jembatan Roboh di Desa Pentadu Barat–Modelomo Boalemo Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Terancam Banjir
“Kalau semua diganti digital, terus anak cucu kita mau lihat apa? Cuma layar? Mereka perlu lihat sejarah,” tegasnya.
Tugu ini dibangun sekitar tahun 2018, pada masa pemerintahan Bupati Darwis Moridu.
Kala itu, Darwis dikenal dengan julukan “Bapak Petani Boalemo” karena perhatian besarnya terhadap sektor pertanian, khususnya jagung.
“Waktu itu Pak Darwis benar-benar angkat derajat petani. Jagung jadi tumpuan ekonomi Boalemo,” kata Husdi Adam salah satu warga yang menonton pembongkaran tersebut.
Boalemo memang dikenal sebagai salah satu daerah penghasil jagung terbesar di Provinsi Gorontalo.
Pada 2018, kontribusinya terhadap produksi jagung provinsi mencapai lebih dari 50 persen.
Baca juga: Keyboardis Band Ungu Wafat, Personel Band Ungu hingga Artis Lainnya Sampaikan Duka Mendalam
“Makanya tugu jagung itu dulu dibangun, biar orang tahu Boalemo kuat di pertanian, bukan cuma daerah kecil di pinggir laut,” tabah Husdi.
Namun setelah tujuh tahun berdiri, tugu yang dulunya jadi kebanggaan itu kini diruntuhkan.
Sementara itu, kalangan muda punya pandangan berbeda dengan Salim/
Baca juga: Diskon Tarif Listrik 50 Persen di Bulan Juni-Juli 2025 Resmi Dibatalkan, Ini Alasannya
Sebagian justru menyambut baik rencana pembangunan videotron karena dinilai lebih informatif dan sesuai perkembangan jaman.
“Kalau videotron bisa menampilkan informasi penting, kegiatan masyarakat, atau sejarah Boalemo, itu bagus,” kata Aldi, seorang mahasiswa asal Boalemo.
“Tapi jangan lupakan akar kita. Kalau bisa, tetap ada unsur jagungnya, walau cuma di desain digital,” tambahnya.
Sampai saat ini, belum ada penjelasan resmi dari pemerintah soal bentuk atau desain videotron pengganti.
Namun proses pembongkaran terus berlanjut sejak pagi tadi.
Tugu Jagung mungkin telah tiada, tapi perdebatan tentang simbol dan identitas daerah kini kembali mengemuka di tengah masyarakat. (*)
(TribunGorontalo.com/Nawir Islim)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.