Keracunan Makanan

Usai Dirawat di RS Multazam Gorontalo 5 Warga Talumolo dengan Gejala Keracunan Mulai Pulih

Sebanyak lima orang dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Multazam karena kondisi yang parah. Setelah tiga hari dilakukan perawatan, beginilah kondisinya.

|
TribunGorontalo.com/Jefry Potabuga
WARGA KERACUNAN -- Suasana di RS Multazam Gorontalo, Selasa (27/5/2035). Lima orang korban keracunan makanan di Talumolo mulai membaik. 

"Awalnya kepala saya berat suka tidur pas saya akan tidur, mulai merasakan muntah," tegasnya.

Dengan kasus keracunan makanan ini Sri meminta untuk pemerintah untuk segera memeriksa makanan daging yang diperjualbelikan.

Karena menurutnya, acara tahlilan 40 hari ini masih merupakan keluarganya.

Sehingga Sri yakin keluarganya tidak mungkin melakukan hal-hal yang dapat membayahakan nyawa orang banyak.

"Tidak mungkin kan karena mereka. Jadi daging ini perlu diperhatikan," tegasnya.

Baca juga: 6 Warga Talumolo Gorontalo Masih Dirawat Sejak Alami Gejala Keracunan Makanan di Acara 40 Hari

Meski demikian, ada beberapa yang memakan makanan tidak merasakan apa-apa namun sebagian besar mengalami gejala yang sama.

Di sisi lain, dokter Penanggungjawab Penyakit Dalam RS Multazam Gorontalo, Alexander Weliyangan mengatakan kondisi kelima pasien tersebut tinggal proses pemulihan.

Kelima pasien tersebut kata Alexander sebenarnya sudah bisa pulang.

Tapi dirinya masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.

"Hari ini kita cek laboratorium apakah darah putih sudah turun atau belum," jelas dokter Alexander.

Kata Alexander apabila sel darah putih tersebut sudah turun maka diperkirakan besok sudah bisa kembali ke rumah masing-masing.

Diberitakan sebelumnya, Puluhan warga Kelurahan Talumolo, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo, diduga mengalami keracunan makanan usai menghadiri acara tahlilan (doa arwah) pada Minggu (25/5/2025) malam.

‎Seorang warga, Hiyan Tuntula, menceritakan bahwa anaknya yang masih kecil mulai muntah-muntah dan mengalami diare sekitar dua jam setelah menyantap makanan di acara tersebut.

‎"Gejala awalnya muntah, diare, pusing juga. Dua jam setelah makan, anak saya mulai merasa tidak enak badan, terus muntah terus-terusan sampai kami bawa ke RS Aloe Saboe. Setelah dipasang infus, baru mulai tenang," ujar Hiyan saat diwawancarai TribunGorontalo.com, Senin (26/5/2025).

‎Ia menyebut, makanan yang dikonsumsi anaknya adalah ayam suwir yang menurutnya dimasak sendiri, bukan dari jasa katering.

‎Hiyan memperkirakan sekitar 30 orang mengalami gejala serupa, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

‎Wakil Direktur Pelayanan, Diklat, dan Perawatan RSUD Aloe Saboe, dr Boby Harun Olo, membenarkan bahwa pihak rumah sakit menerima pasien dengan gejala keracunan pada malam hari.

‎"Total ada 14 orang yang dirujuk ke rumah sakit kami," katanya. 

Adapun jumlah tersebut terdiri dari 5 perempuan dan 9 laki-laki.

"Sebanyak 13 orang dirawat jalan dan sudah dipulangkan, sementara satu orang masih dirawat inap," ungkap dr Boby saat dikonfirmasi TribunGorontalo.com.

‎Gejala yang dialami pasien umumnya adalah mual, muntah, pusing, dan tubuh lemas.

‎Diduga kuat, mereka mengalami keracunan makanan setelah menyantap hidangan di acara tahlilan 40 hari di Talumolo.

‎"Kemungkinan besar berasal dari makanan yang tercemar bakteri, bisa karena kesalahan dalam pengolahan atau penyimpanan makanan, terutama ayam suwir yang disebutkan beberapa pasien," tambah dr Boby.

‎Meski demikian, pihak rumah sakit tidak melakukan investigasi langsung terhadap sampel makanan.

‎Penelusuran lebih lanjut biasanya dilakukan oleh pihak puskesmas atau dinas kesehatan Kota Gorontalo.

‎"Yang penting kami tangani secara cepat agar pasien tidak mengalami dehidrasi parah. Alhamdulillah sebagian besar sudah membaik," tutupnya. (*)

 

(TribunGorontalo.com/Jefri Potabuga)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved