Tribun Podcast
Gorontalo Perkuat Sistem Deteksi Dini Gempa, 5 Sensor Canggih Terpasang, Sinyal Langsung ke BMKG
Provinsi Gorontalo kini memiliki perisai pengaman yang lebih kuat dalam menghadapi ancaman gempa bumi.
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Provinsi Gorontalo kini memiliki perisai pengaman yang lebih kuat dalam menghadapi ancaman gempa bumi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas II Gorontalo telah memasang sebanyak lima alat sensor gempa di sejumlah wilayah strategis di provinsi tersebut.
Informasi ini diungkapkan oleh Koordinator Operasional Stasiun Geofisika Kelas II Gorontalo, Bazir Zaman, dalam podcast bersama Tribun Gorontalo pada Senin (26/5/2025) yang dipandu oleh Jefri Potabuga dan Praila Karawuan.
"Ada lima yang dipasang di beberapa wilayah di Gorontalo," jelas Bazir dalam podcast tersebut.
Adapun lokasi pemasangan lima alat sensor gempa tersebut meliputi wilayah Sumalata dan Marisa di Kabupaten Pohuwato, kawasan Bandara Djallaludin di Kabupaten Gorontalo, serta Kota Gorontalo dan Kwandang di Kabupaten Gorontalo Utara.
Bazir Zaman menjelaskan bahwa alat-alat sensor canggih ini dirancang untuk mengirimkan sinyal secara langsung ke layar monitor di kantor BMKG Geofisika Gorontalo.
"Nanti itu yang akan mengirimkan sinyal ke kantor, di mana lokasi gempa tersebut," terangnya, menekankan kecepatan dan efisiensi sistem deteksi dini ini.
Sebagaimana diketahui, gempa bumi merupakan getaran yang terjadi akibat pelepasan energi di permukaan bumi.
Dalam memantau fenomena alam ini, BMKG menggunakan tiga jenis alat pendeteksi gempa bumi, yaitu Seismometer (sensor utama pengamatan gempa), Akselerograf atau strong motion seismograph (merekam guncangan kuat), dan Intensitymeter (mengukur intensitas gempa).
Sayangnya, hingga saat ini belum ada teknologi yang mampu mendeteksi gempa bumi secara dini sebelum terjadi.
Alat-alat yang ada berfungsi untuk merekam dan menganalisis gempa setelah terjadi, berbeda dengan stasiun Klimatologi yang dapat memprediksi cuaca.
Selain fokus pada deteksi gempa, Bazir Zaman juga menjelaskan tugas pokok BMKG Stasiun Geofisika Gorontalo lainnya, termasuk pemantauan hilal yang rutin dilakukan di Gorontalo.
Saat ini, BMKG tengah bersiap untuk melakukan pemantauan hilal penetapan awal Zulhijah dan Iduladha 1446 Hijriah yang akan dilaksanakan di Gorontalo Utara pada Selasa (27/5/2025), bekerja sama dengan pihak-pihak terkait.
Lokasi pemantauan hilal dipindahkan dari Botubarani, Kabupaten Bone Bolango, karena menyesuaikan dengan azimut bulan dan matahari saat ini.
"Dilakukan di Gorut itu karena azimut bulan dan matahari sudah lebih dari 290 derajat," jelas Bazir.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.