One Way Kota Gorontalo
Curhat Ojol dan Mahasiswa soal Sistem Jalan Satu Arah di Kota Gorontalo: Menyulitkan!
Uji coba sistem jalan satu arah di sejumlah ruas jalan Kota Gorontalo menuai beragam reaksi dari masyarakat, Rabu (7/5/2025).
Pendi juga menyampaikan bahwa selama ini belum ada relokasi pangkalan, namun jika itu dibutuhkan oleh sistem, ia siap mengikuti aturan.
Sementara itu, pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di wilayah terdampak masih menganggap kebijakan ini belum berdampak signifikan terhadap bisnis mereka.
Ferdianto Yusuf, pemilik UMKM Teh Jody, mengaku usahanya masih berjalan normal sejak diberlakukan sistem satu arah.
“Sejauh ini masih berjalan normal, belum ada pelanggan yang mengeluh,” ujar Ferdianto.
Ia menambahkan bahwa sistem satu arah sebaiknya hanya diterapkan di kawasan padat lalu lintas, dan tidak perlu diperluas ke jalan-jalan lain seperti di Jalan Andalas.
“Kalau di sini masih oke, tapi kalau sampai di Andalas, saya rasa itu tidak perlu,” tegasnya.
Kebijakan sistem satu arah ini masih dalam tahap uji coba.
Pemerintah Kota Gorontalo diharapkan segera melakukan evaluasi menyeluruh dengan melibatkan semua lapisan masyarakat agar solusi yang diambil tidak justru menyulitkan sebagian pihak.
Rencana jadi Permanen
Pemerintah Kota Gorontalo mengisyaratkan penerapan permanen sistem jalan satu arah (one way) di Jl Nani Wartabone.
Memang saat ini, penerapan sistem ini baru tahap uji coba. Awalnya hanya dua hari, namun kini sudah memasuki seminggu.
Karena itu, penerapan secara permanen sistem ini kemungkinan bakal terjadi.
Meski begitu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Gorontalo menegaskan bahwa penerapannya tergantung hasil evaluasi.
Evaluasi kata dia tak cuma berdasarkan perhitungan teknis pihaknya. Juga berdasarkan masukan dari masyarakat Kota Gorontalo.
"Evaluasi rutin akan menjadi penentu apakah sistem ini dilanjutkan secara permanen," ujarnya, Selasa (6/5/2025).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.