One Way Kota Gorontalo
Curhat Ojol dan Mahasiswa soal Sistem Jalan Satu Arah di Kota Gorontalo: Menyulitkan!
Uji coba sistem jalan satu arah di sejumlah ruas jalan Kota Gorontalo menuai beragam reaksi dari masyarakat, Rabu (7/5/2025).
Reporter: Mohamad Ziad Adam
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontao -- Uji coba sistem jalan satu arah di sejumlah ruas jalan Kota Gorontalo menuai beragam reaksi dari masyarakat, Rabu (7/5/2025).
Meski kebijakan ini bertujuan mengurai kemacetan, sejumlah warga dan pengemudi ojek online mengaku terdampak secara langsung dalam hal mobilitas dan efisiensi waktu.
Muhammad Listanto Bima (20), mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo, menyebut kebijakan ini cukup menyulitkan, terutama saat pulang dari kampus.
Ia harus menempuh rute memutar yang memakan waktu lebih lama dari biasanya.
Baca juga: Jika Masyarakat Setuju! Sistem Jalan Satu Arah di Kota Gorontalo Bakal jadi Permanen
“Cukup menyulitkan karena ketika pulang kampus harus berputar jauh, dan membuat waktu saya banyak terbuang di perjalanan,” ungkapnya.
Menurutnya, dalam kondisi lalu lintas yang padat, perjalanan yang biasanya hanya membutuhkan waktu 10 menit bisa membengkak menjadi 15 menit atau bahkan lebih.
“Kalau menurut saya akan terjadi ketidakefisienan waktu, karena perjalanan yang harusnya 10 menit itu bisa meningkat jadi 15 menit, bahkan lebih jika arus lalu lintas padat,” tambahnya.
Ia berharap pemerintah tidak hanya melakukan uji coba sepihak, tapi juga menyiapkan jalan alternatif bagi warga yang terdampak secara signifikan.
“Tidak semua warga dimintai pendapat soal uji coba ini. Forum terbuka bisa jadi tempat kami masyarakat menyuarakan kesulitan akibat adanya sistem satu arah ini,” ujarnya.
Keluhan serupa juga datang dari kalangan pengemudi transportasi daring.
Baca juga: Gara-gara Sistem Jalan Satu Arah di Kota Gorontalo, Warga Harus Memutar Lewati Jalan Berdebu
Pendi Kio (48), driver Maxim, menyebut bahwa sistem satu arah ini membuat rute pengantaran jadi lebih panjang dan menyebabkan pemborosan bahan bakar.
“Kalo dapat penumpang di arah berlawanan itu harus mutar jauh. Jadi rugi, buang-buang bensin,” katanya.
Meski begitu, ia mengakui lalu lintas memang jadi lebih lancar.
“Sebenarnya bagus juga karena tidak macet, cuma pengemudi seperti saya yang kesulitan karena harus mutar-mutar.”
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.