One Way Kota Gorontalo
Gara-gara Sistem Jalan Satu Arah di Kota Gorontalo, Warga Harus Memutar Lewati Jalan Berdebu
Penerapan sistem satu arah di Jalan Nani Wartabone Kota Gorontalo diprotes warga, Selasa (5/5/2025).
Penulis: Arianto Panambang | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Penerapan sistem satu arah di Jalan Nani Wartabone, Kota Gorontalo diprotes warga, Selasa (5/5/2025).
Sebab, Jalan HOS Cokroaminoto yang jadi alternatif dalam kondisi perbaikan.
Jalan ini selain berlubang, juga berdebu akibat sisa pengerjaan Kanal Tanggidaa.
Namun, justru warga dialihkan ke jalan ini. Gara-gara penerapan sistem satu arah, jalan ini pun rame.
Warga pun menganggap bahwa penerapan sistem ini tidak memperhatikan infrastruktur pendukung lain.
Baca juga: Viral, Bripda Adi Qori Jago Merias Bak MUA Profesional, Kini Dapat Julukan Sebagai Polisi Budata
Pantauan TribunGorontalo.com sepanjang Jalan HOS Cokroaminoto menunjukkan kondisi jalan yang memperihatinkan.
Hampir di sepanjang ruas jalan, aspal mengelupas dan dipenuhi lubang dengan diameter bervariasi.
Debu tebal juga beterbangan, terutama saat siang hari dan ketika kendaraan besar melintas.
Situasi ini menjadi semakin krusial setelah penerapan sistem satu arah di Jalan Nani Wartabone dari arah Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menuju Tugu Saronde.
Pengendara yang datang dari arah sebaliknya, Tugu Saronde menuju UNG, terpaksa mencari jalur alternatif.
Baca juga: Jika Masyarakat Setuju! Sistem Jalan Satu Arah di Kota Gorontalo Bakal jadi Permanen
Jalan HOS Cokroaminoto menjadi pilihan utama ketimbang alternatif lain, menyebabkan volume kendaraan meningkat tajam di jalur ini.
Oyen (49), pengemudi bentor yang mangkal di sekitar lokasi, mengungkapkan keluhannya.
"Ini jalan masih rusak parah, berlubang-lubang terus banyak debu di area sini," ungkapnya kepada TribunGorontalo.com, Selasa (6/5/2025).
Karena itu menurut Oyen, seharusnya Pemkot Gorontalo sebelum menerapkan aturan, memperhatikan kondisi insfrastrukturnya.
"Seharusnya Jalan HOS Cokroaminoto ini diperbaiki dulu sebelum diterapkan satu arah," katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.