Kades Pukuli Warga

BREAKING NEWS: Massa Demonstrasi di Kantor Desa Buhu Gorontalo, Singgung Kades Pukuli Warga 

Puluhan warga melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Desa Buhu, Kecamatan Telaga Jaya, Kabupaten Gorontalo, Selasa (22/4/2025).

Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Fadri Kidjab
Kolase TribunGorontalo.com
AKSI DEMONSTRASI - Massa melakukan demonstrasi di depan kantor Desa Buhu, Kabupaten Gorontalo, pada Selasa (22/4/2025). Massa menuntut permintaan maaf dari Daud Adam selaku Kades Buhu. 

TRIBUNGORONTALO.COM – Puluhan warga melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Desa Buhu, Kecamatan Telaga Jaya, Kabupaten Gorontalo, Selasa (22/4/2025).

Aksi yang dimulai seusai salat zuhur itu merupakan bentuk protes atas dugaan penganiayaan yang dilakukan Daud Adam selaku Kades Buhu.

Sebelumnya Daud Adam diduga memukuli warganya, Djakaria Hasan.

Puluhan demonstran ini menyampaikan tuntutan yang ditujukan ke Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Buhu.

Korlap aksi dalam orasinya, menyayangkan insiden dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh Daud. 

"Apakah pantas seorang pemimpin menganiaya rakyatnya sendiri?" teriak korlap aksi melalui pengeras suara. 

Korlap aksi menilai, Daud tak mampu menampung apa yang dikeluhkan oleh warganya, bahkan ia terkesan tutup telinga. 

"Janji-janji omong kosong," ujar korlap dengan nada kesal. 

Ia meminta Kades meminta maaf secara terbuka kepada seluruh masyarakat Desa Buhu, terutama kepada keluarga korban penganiayaan.

Masa aksi tak hanya melakukan protes menggunakan pengeras suara, mereka juga membawa karton berisi gambar dan tulisan bentuk kritik kepada sang kades. 

Aspirasi masyarakat disampaikan secara tertib dan tak sampai berujung pada aksi anarkisme.

Baca juga: Bupati Gorontalo Lagi Bicara saat Rapat Evaluasi, ASN Ini Malah Asyik Nonton Game Catur

Kades Buhu saat ini tengah menjalani pemeriksaan di Polsek Telaga. 

Saat ditemui TribunGorontalo.com usai demontrasi, Kasmar Rumkuna, istri Daud Adam, menyayangkan adanya aksi tersebut. 

Menurutnya kasus ini sudah berjalan sesuai ketentuan hingga ke Polsek Telaga. 

Kasmar menduga masa aksi ini merupakan warga yang merupakan lawan politik suaminya saat Pilkades tahun 2021.

Ia juga menyayangkan, demontrasi yang dilakukan justru tidak fokus pada masalah yang terjadi. 

Anehnya lagi, beberapa massa aksi bukan masyarakat Desa Buhu. Ada yang berasal dari Desa Luwoo, Lupoyo, Hutadaa dan Tenggelam. 

"Ada hubungan apa kalian mau ikut campur dengan urusan di sini," pungkasnya. 

Awal kejadian

Menurut keterangan Danial Hasan (56), ayah korban, mengatakan kejadian bermula saat mereka diundang ke Kantor Desa Buhu, pada Kamis malam (3/4/2025).

"Saya dapat undangan di kantor desa untuk dilakukan mediasi atas satu permasalahan," ungkapnya kepada TribunGorontalo.com, Jumat (11/4/2025).

Mediasi itu berjalan baik. Namun setelah pihak keluarga Danial akan berpamitan, Kades mengajak  kembali membicarakan terkait bantuan.

Di tengah-tengah pembicaraan, anak Danial (Djakaria) berteriak dari luar jendela.

Sehingga Kades naik pitam. Ia lantas mengejar Djakaria dan menggamparnya.

"Kades langsung keluar dari ruangannya ditanya siapa itu (yang berteriak). Anak saya menjawab, 'Saya Ayah (sebutan untuk Kades)'. Langsung dia (Mohammad Daud) pukul," tutur Danial.

Saat mendengar keributan di luar, Danial menyusul Kades. Ia melihat langsung Daud dipegang kepala dusun. Sementara Kades memukuli anaknya tersebut. 

Tak berhenti di situ, saat dipanggil ke dalam kantor desa. Djakaria kembali ditampar oleh Kades Buhu.

"Saat sudah di halaman, anak saya dipanggil ulang. Katanya agar meminta maaf, serta masuk di kantor desa untuk meminta maaf, kades pukul lagi," terangnya.

Selain itu, Danial mengatakan kades juga mengancam akan mencoret nama Danial dari penerima bantuan sosial. 

 "Kalau kalian ada keperluan di desa, silakan urus di desa lain, dan kalian akan saya keluarkan di bantuan. Dan kalian, kalau saya bunuh di sini boleh, silahkan lapor," ungkap Danial.

Baca juga: Gubernur Gusnar Ismail Bakal Masukkan Kecamatan Telaga ke Wilayah Kota Gorontalo

Tanggapan Kades Buhu

Terpisah, Mohamad Daud Adam menjelaskan bahwa kejadian berawal dari laporan ayah Djakaria soal pencemaran nama baik.

"Dia melapor kepada saya ada pencemaran nama baik, lalu meminta dimediasi," ungkapnya saat ditemui TribunGorontalo.com. 

Daud lantas mengundang kedua pihak yang bertikai untuk mediasi di kantor Desa Buhu pada Kamis (3/4/2025) malam.

Hanya saja, saat itu mediasi menemui jalan buntu. Kedua pihak tidak mau berdamai.

"Saya buat surat bahwa tidak terjadi kesepakatan dan akan diteruskan ke kepolisian," bebernya. 

Setelah itu, Daud berjanji akan memberikan bantuan sapi kepada Danial Hasan.

"Lalu kamu pe anak insyaAllah saya kasih rumah," jelas Daud menirukan perkataannya kepada Danial.

Tiba-tiba dari luar ruangan, Daud mendengar teriakan "Janji palsu". 

Ia sontak tersentak dan langsung mencari tahu sumber suara.

Daud baru mengetahui orang yang berteriak itu adalah Djakaria. Melihat anak dari Danial duduk di atas meja dan kaki di atas kursi, ia pun menegurnya.

"Ini tidak sopan, turunkan kakimu," ucap Daud kepada Djakaria.

Saat ditanyai apakah Djakaria dihajar seketika, Daud membantahnya.

"Tidak, saya tidak langsung pukul. Saya juga ada rekaman cctv," akunya. 

Dalam kondisi menegangkan itu, Djakaria menantang Daud untuk maju di hadapannya.

"Wajahnya dikasih lihat ke saya," ungkap Daud sembari menirukan gaya Djakaria.

Daud terpancing dan langsung menampar Djakaria.

"Dia (Djakaria) melawan. Jujur saya kena di bagian pipi, saya kena dua kali," ucap Daud.

Kades Buhu itu kembali memukuli Djakaria di bagian perut.

"Karena dia mukul saya maka saya pukul di bagian perutnya," tambahnya. 

Situasi menjadi tak terkendali. Kemudian datanglah Danial.

Danial memohon kepada Daud supaya tidak memukuli Djakaria.

Daud lalu mengajak Djakaria masuk ke dalam kantor desa.

"Saya ajak dia masuk ke dalam untuk meminta maaf. Dia jujur menyampaikan permohonan maaf tapi caranya juga saya tidak suka, seperti saya dianggap temannya. Saya tersinggung karena banyak orang (melihat), saya tampar lagi," paparnya.

Namun Daud mengaku tidak pernah melontarkan ancaman pembunuhan kepada keluarga Danial.

"Ancaman saya akan bunuh itu tidak benar, sebodoh-bodohnya saya, mengeluarkan kalimat itu tidak mungkin," katanya.

 


(TribunGorontalo.com/Herjianto Tangahu/Jefry Potabuga) 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved