Harga Bahan Pokok

Harga Cabai Rawit Tembus Rp 90 Ribu di Kota Gorontalo, Pedagang Ungkap Penyebabnya

Harga cabai di Kota Gorontalo mengalami kenaikan signifikan sejak Ramadan hingga sekarang.

Editor: Fadri Kidjab
Sri Yolanda Tangahu/Peserta Magang dari Universitas Negeri Gorontalo
HARGA CABAI - Potret pedagang di Pasar Sentral Kota Gorontalo, Kamis (17/4/2025). Harga cabai merah dan cabai rawit terpantau belum turun pasca-Ramadan. 

(Laporan Sri Yolanda Tangahu/Peserta Magang dari UNG)

TRIBUNGORONTALO.COM – Harga cabai di Kota Gorontalo mengalami kenaikan signifikan sejak Ramadan hingga sekarang.

Khususnya di Pasar Sentral Kota Gorontalo, kenaikan harga cabai ini berdampak pada pedagang.

Menurut informasi yang diperoleh, harga cabai merah yang biasanya dijual seharga Rp 40 ribu per kilogram, kini menjadi Rp 60 ribu per kilogram. Itu berarti ada kenaikan Rp 20 ribu.

Sementara itu, cabai rawit saat ini dijual 90 ribu per kilogram. Semula harganya Rp 30 ribu. Artinya, terdapat kenaikan sebesar Rp 60 ribu.

Pedagang lantas mengungkap penyebab kenaikan harga cabai di Kota Gorontalo dikarenakan kurangnya stok.

“Penyebabnya harga cabai ini naik karena kurang stok, kurang pemasukan dari dalam daerah sendiri. Stok yang masuk itu dari luar daerah, sehingga harganya itu lebih mahal,” jelas pedagang cabai Risna Abdullah (48) saat ditemui, Kamis.

Pedagang lain, Pipin Eksan (44), menimpali. Ia mengaku kenaikan terjadi sejak memasuki Ramadan.

“Dari bulan ramadan harga cabai ini memang sudah naik, sampai sekarang pun harganya belum turun-turun,” ungkap Pipin.

Hal ini berdampak pada masyarakat Kota Gorontalo.

Lisna (42) seorang pembeli cabai di Pasar Sentral Kota Gorontalo, mengatakan kesulitan memborong cabai untuk kebutuhan rumahan.

“Harga cabai sekarang ini mahal sekali, jadi kami susah untuk stok banyak-banyak karena harganya mahal. Dari semenjak bulan ramadan sampai sekarang ini harga cabai belum stabil, tidak tahu kapan normal harga cabai ini," bebernya.

Kenaikan ini berpengaruh pada daya jual sehingga para pedagang pun kesulitan untuk menghabiskan dagangan mereka.

 

(TribunGorontalo.com/Peserta Magang)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved