Mahasiswa UNG Hanyut

Basarnas Gorontalo Ungkap Detik-detik Evakuasi Mahasiswa UNG yang Diterjang Air Bah, Medan Berat

Badan SAR Nasional (Basarnas) mengungkap detik-detik evakuasi mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo.

|
Penulis: Arianto Panambang | Editor: Fadri Kidjab
TribunGorontalo.com/Arianto Panambang
EVAKUASI MAHASISWA - Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo, Hariyanto, saat diwawancarai wartawan pada Rabu (16/4/2025) pagi. Heriyanto menceritakan proses evakuasi mahasiswa UNG di Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. 

TRIBUNGORONTALO.COM – Badan SAR Nasional (Basarnas) mengungkap detik-detik evakuasi mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo, Hariyanto, menjelaskan proses evakuasi berlangsung hingga Rabu (16/4/2025) dini hari.

Tim SAR gabungan ditantang medan berat. Pertama mereka harus menyeberangi sungai berarus deras hingga mendaki di pegunungan Kecamatan Bulawa, Bone Bolango, Gorontalo.

“Medan sangat berat, sungai penuh bebatuan besar dan arus yang sangat kuat. Itu membuat tim kami harus ekstra hati-hati saat mengevakuasi para korban,” kata Heriyanto kepada wartawan, Rabu (16/4/2025) pagi.

“Sekitar pukul 02.00 Wita tadi malam, tim SAR gabungan berhasil menemukan satu korban yang masih dalam pencarian, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan langsung dievakuasi ke rumah warga,” tambahnya. 

Evakuasi dilanjutkan pukul 02.30 Wita. Tim SAR membawa logistik ke lokasi empat mahasiswa lain yang bertahan di area pegunungan.

“Empat korban selamat berhasil dievakuasi pukul 04.00 Wita, lalu dibawa ke rumah warga untuk penanganan medis,” jelas Hariyanto.

Total korban yang meninggal dunia sebanyak tiga orang. Tujuh korban selamat langsung mendapat penanganan, satu di antaranya langsung dilarikan ke RSUD Aloe Saboe untuk menjalani perawatan.

Mengenai apakah para mahasiswa didampingi dosen atau warga saat mendaki, pihak Basarnas belum mendapatkan informasi yang pasti.

“Kami tidak tahu persis apakah kesepuluh mahasiswa itu didampingi oleh dosen atau masyarakat setempat,” katanya.

Operasi SAR resmi ditutup pada pukul 04.30 WITA pagi tadi. Tim baru kembali ke kantor setelah menyelesaikan seluruh proses penyelamatan.

“Anggota kami baru sampai di kantor pagi ini setelah perjalanan dari lokasi kejadian,” tutup Hariyanto. 

Baca juga: Fiqri Fariz Pakaya Mahasiswa UNG Korban Air Bah Dirujuk ke RSUD Aloei Saboe Gorontalo

Berikut Identitas mahasiswa yang meninggal dunia

  1. Nama : Sri Magferah Mamonto
    Umur : 21 Tahun
    Jenis Kelamin : Perempuan
    Pekerjaan : Mahasiswa UNG Fakultas MIPA
    Alamat : Desa Tadoi, Kecamatan Inobonto, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara
  2. Nama : Alfateha Ahdania Ahmadi
    Umur : 21 tahun
    Pekerjaa : Mahasiswa UNG Fakultas MIPA
    Alamat : Kecamatan Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara
  3. Nama : Regina Malaka
    Umur : 21 Tahun
    Pekerjaan : Mahasiswa UNG Fakultas MIPA
    Alamat : Desa Taduyunu, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo

Ketiga mahasiswa itu telah dipulangkan ke kampung halamannya masing-masing untuk disemayamkan.

Informasi ini disampaikan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bone Bolango, Achril Y Babyonggo saat dikonfirmasi TribunGorontalo.com pagi ini via telepon.

Ia menyebut bahwa proses pemulangan jenazah dilakukan segera setelah evakuasi dari lokasi kejadian.

“Begitu dievakuasi dari lokasi, beberapa jam setelahnya langsung dibawa ke kampung halaman masing-masing,” kata Achril saat dikonfirmasi, Rabu (16/4/2025).

Kini tiga mahasiswa korban bencana air bah telah dimakamkan.

Baru 28 hari mengabdi

Mahasiswa Teknik Geologi Universitas Negeri Gorontalo (UNG) belum genap dua bulan mengabdi di Desa Dunggilata, Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.

10 mahasiswa tengah menjalani program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Berdasarkan informasi diterima TribunGorontalo.com, mereka dilepas secara serentak pada 26 Februari 2025.

Artinya saat kejadian mereka terhitung baru mengabdi selama 48 hari.

Secara keseluruhan, UNG menerjunkan sebanyak 238 mahasiswa yang akan fokus pada program pemberdayaan masyarakat.

“Mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan terdiri dari bidang ilmu Sistem Informasi, Sosiologi, Teknik Geologi, dan Teknik Industri,” kata Kepala Pusat KKN UNG Rosbin Pakaya, seperti dikutip dalam laman resmi UNG, Selasa (15/4/2025).

Lokasi pengabdian difokuskan pada wilayah pesisir Teluk Tomini di Kabupaten Bone Bolango serta Kecamatan Asparaga Kabupaten Gorontalo.

Waktu pelaksanaan MBKM 4 bulan dan KKN Tematik 45 hari. 

Program ini merupakan bagian dari upaya pengembangan inovasi dan kreativitas, serta membangun karakter dan kepedulian sosial mahasiswa.

 

 

(TribunGorontalo.com/Herjianto Tangahu)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved