Berita Viral

Hanya Karena Banyak Antrean, Puskesmas di Bekasi Tolak Pengobatan Anak yang Tertusuk Paku

Puskesmas di Bekasi ini viral setelah menolak pengobatan warga. Dengan alasan banyaknya antrean membuat Puskesmas itu malah menutup pelayanan.

YouTube/KOMPASTV
DITOLAK PUSKESMAS BEROBAT - Video seorang ayah yang mengeluh anaknya ditolak berobat di salah satu Puskesmas di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Pihak Puskesmas Cikarang Utara buka suara 

TRIBUNGORONTALO.COM -- Puskesmas di Bekasi ini viral setelah menolak pengobatan warga.

Dengan alasan banyaknya antrean membuat Puskesmas itu malah menutup pelayanan.

Padahal saat itu tengah ada seorang ayah membawa anaknya yang tertusuk paku.

Akhirnya sang ayah pun curhat di media sosial mengenai pelayanan di puskesmas tersebut.

Curhatan ayah pun viral di media sosial.

Baca juga: Ambulans Lagi Bawa Pasien Kritis Buru-buru Ke Rumah Sakit Malah Kena Tilang Elektronik, Ada Apa?

Penjelasan Puskesmas

Kepala Puskesmas Cikarang Utara, dr. Novrizal buka suara soal dugaan penolakan pasien di Puskesmas Cikarang Utara yang viral di media sosial.

Novrizal menyebut bahwa pasien datang pada pukul 20.37 dengan keluhan anaknya tertusuk paku, sedangkan masih ada sekitar 20 pasien lain yang menunggu pemeriksaan dokter.

Novrizal mengatakan, Puskesmas Cikarang Utara adalah salah satu dua Puskesmas di Kabupaten Bekasi yang membuka layanan sore hari, yakni dari pukul 15.00 hingga 21.00 WIB.

Namun, Puskesmas tersebut berstatus non rawat inap, hanya menyediakan layanan persalinan 24 jam, dan tidak memiliki fasilitas Instalasi Gawat Darurat (IGD) 24 jam.

Baca juga: Naik Drastis, Harga Emas Antam Hari Ini, Minggu 13 April 2025 Nyaris Rp2 Juta Per Gram

“Jumlah pasien sore saat itu mencapai 92 orang, dan sehari sebelumnya bahkan mencapai 158 orang, karena lonjakan pascalibur panjang,” ujarnya, dikutip Tribunjabar.id dari laman yang sama.

Ia menerangkan, kasus anak tertusuk paku adalah kejadian yang membutuhkan serum Anti Tetanus (ATS), yang tidak tersedia di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) seperti Puskesmas

Oleh karena itu, petugas menyarankan agar pasien langsung menuju IGD rumah sakit tanpa perlu surat rujukan. 

Namun, terjadi diskomunikasi karena pasien tetap bersikeras untuk dilayani di Puskesmas.

“Petugas telah memberikan edukasi kepada pasien sesuai kondisi dan prosedur yang berlaku. Namun pasien tetap memaksa hingga mulai merekam kejadian,” tambahnya.

Baca juga: Diduga Sebarkan Uang palsu, Mantan Artis Ini Viral Diamankan Polisi

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved