Gorontalo Tinggalkan Bank SulutGo
Pemkab Gorontalo Tarik Saham dari Bank SulutGo, Dipindahkan ke Bank Ini
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo akan menarik saham dari Bank SulutGo (BSG).
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Fadri Kidjab
Ia mengungkapkan bahwa tidak hanya Pemkab Gorontalo yang bersikap demikian. Pemkab Boalemo dan Pemerintah Kota Gorontalo juga telah menyatakan sikap serupa.
“Ketika kita tidak dianggap, maka kita bersepakat: kalau begitu, kita tarik penyertaan modal kita di BSG,” kata Sofyan.
Saat ini, pihaknya masih menunggu sikap dari Bupati Bone Bolango, Ismet Mile, dan Bupati Pohuwato, serta juga Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam hal ini Gubernur Gusnar Ismail.
“Tapi intinya, tiga daerah tadi sudah bersepakat,” ucap Sofyan.
Ia juga menegaskan bahwa hasil RUPS yang digelar siang tadi ditolak mentah-mentah oleh pihaknya. Bahkan sebelum rapat selesai, mereka telah memilih untuk keluar ruangan (walk out).
Hal itu terjadi karena perwakilan dari Gorontalo belum diberikan kesempatan menyampaikan usulan nama, namun pimpinan rapat sudah lebih dulu menyodorkan nama-nama yang telah ditentukan.
“Kita belum sampai di sana (tahapan pengusulan nama). Tapi tiba-tiba sudah ada nama. Kita coba minta masukan, tapi ditolak,” pungkas Sofyan.
Baca juga: Kisruh RUPS Bank SulutGo, Adhan Dambea hingga Rum Pagau Inisiasi Bentuk Bank Daerah Gorontalo
Susunan Direksi
Susunan direksi dan komisaris Bank SulutGo (BSG) hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) resmi diumumkan.
Dari komposisi terbaru ini, tak ada satu pun nama asal Gorontalo yang masuk ke dalam jajaran pimpinan bank milik Pemprov Sulawesi Utara dan Gorontalo tersebut.
RUPS Tahunan Tahun Buku 2020 dan RUPS Luar Biasa digelar tertutup di Kantor Pusat BSG, Rabu (9/4/2025), dan dipimpin langsung oleh Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus Komaling (YSK).
Turut hadir Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail serta para kepala daerah se-Sulut dan Gorontalo.
Gubernur YSK menjelaskan bahwa direksi saat ini tetap dipertahankan karena dianggap berprestasi, sementara empat dari lima komisaris diganti.
"Direksi kita pertahankan karena performa mereka cukup baik. Untuk komisaris, satu tetap, empat lainnya diganti dengan figur yang kami nilai lebih handal dalam pengawasan," kata YSK.
Meski BSG juga milik Pemprov Gorontalo, namun tidak ada figur asal Gorontalo dalam jajaran yang ditetapkan.
Kondisi ini pun menjadi sorotan karena menyangkut keterwakilan dan proporsi kepemilikan daerah dalam manajemen bank.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.