Kritis saat Anak Dilecehkan Dokter PPDS Unpad di RSHS, Ayah Korban Meninggal 10 Hari Setelahnya
Aksi keji Priguna Anugerah Pratama itu dilakukan 18 Maret 2025. Selang 10 hari dari peristiwa tersebut, ayah FH meninggal dunia pada 28 Maret 2025.
TRIBUNNEWSMAKER.COM - Dokter residen anestesi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Priguna Anugerah Pratama (PAP) melakukan pelecehan terhadap FH (21) saat menunggu sang ayah yang merupakan pasien kritis.
Priguna Anugerah Pratama (PAP) yang tengah menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) itu pun telah dikeluarkan pihak Universitas Padjadjaran (Unpad).
Pemerkosaan dilakukan Priguna Anugerah Pratama terhadap FH dengan modus pengecekan darah untuk ditransfusikan ke ayahnya.
FH dirudapaksa dalam kondisi tak sadarkan diri setelah mendapat 15 suntikan bius.
Aksi keji Priguna Anugerah Pratama itu dilakukan pada 18 Maret 2025.
Selang sepuluh hari dari peristiwa tersebut, ayah FH meninggal dunia pada 28 Maret 2025.
Kabar duka tersebut pertama kali disampaikan oleh drg. Mirza melalui unggahan Instagram Story di akun @drg.mirza, pada Rabu (9/4/2025).
Dalam unggahannya, drg. Mirza membagikan pesan dari keluarga korban yang menyebutkan bahwa ayah FH meninggal dunia pada 28 Maret 2025, hanya berselang 10 hari setelah insiden yang menimpa putrinya.
"Bapak sudah meninggal tanggal 28 kemarin di RSHS," tulis pesan yang diterima drg. Mirza.
Sebagai pihak yang turut mengangkat kasus ini ke publik, drg. Mirza menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas kepergian ayah FH.
Baca juga: Dokter Residen PPDS Anestesi Unpad yang Rudapaksa Keluarga Pasien di RS Hasan Sadikin Sudah Menikah
"Innalillahi wa innaillaihi roji'un. Semoga almarhum bapaknya husnul khotimah," tulisnya.
Sementara itu, pelaku bernama Priguna Anugerah Pratama (PAP) kini telah ditangkap oleh Polda Jawa Barat.
Kombes Pol. Hendra Rochmawan selaku Kabid Humas Polda Jabar menjelaskan bahwa kasus ini mulai terungkap saat FH melaporkan kejadian tersebut pada 18 Maret 2025.
Kronologi bermula ketika FH menemani ayahnya yang sedang dirawat di RSHS Bandung. PAP mendekati FH dengan alasan melakukan pengecekan darah.
Ia lalu membawa FH dari ruang IGD menuju lantai 7 Gedung Mother and Child Health Care (MCHC).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.