Gorontalo Tinggalkan Bank SulutGo
Bank SulutGo Bukan Lagi 'Torang Pe Bank', Pengamat Desak Pemda Tarik Dana dari BSG
Seperti yang diungkapkan Ketua Lembaga Analisis dan Monitoring Produk Hukum (AMPUH) Provinsi Gorontalo, Fanly Katili.
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Sejumlah pengamat menilai keputusan BSG yang tidak lagi menyertakan perwakilan Gorontalo dalam jajaran direksi dan komisaris merupakan bentuk kemunduran bagi posisi strategis daerah ini.
Seperti yang diungkapkan Ketua Lembaga Analisis dan Monitoring Produk Hukum (AMPUH) Provinsi Gorontalo, Fanly Katili.
Ia menyebut keputusan RUPS LB tersebut sebagai sinyal bahwa Gorontalo tak lagi diperhitungkan dalam struktur kekuasaan internal BSG.
Padahal, bank bersama ini mengusung slogan "Torang Pe Bank".
“Ini kemunduran. Karena sebelumnya, keterwakilan dari Gorontalo dalam direksi dan komisaris selalu ada. Itu menunjukkan bahwa Gorontalo masih diperhitungkan dalam membesarkan BSG,” ujarnya, Rabu (09/4/2025).
Menurut Fanly, kekecewaan kepala daerah di Gorontalo sangat wajar.
Selama ini, kata dia, daerah-daerah di Gorontalo telah menjadi bagian penting dalam memperkuat modal dan eksistensi BSG.
Namun kini, posisi tersebut seperti tak dianggap lagi.
Dorang Pe Bank, Bukan Lagi Torang Pe Bank
Ia menyoroti pernyataan Bupati Gorontalo Sofyan Puhi yang menyebut slogan BSG kini telah berubah dari “Torang Pe Bank” menjadi “Dorang Pe Bank”.
Ungkapan itu menurut Fanly adalah bentuk kekecewaan yang realistis.
“Itu bukan sekadar sindiran, tapi ungkapan yang menggambarkan kenyataan. Jika Gorontalo tidak lagi dianggap, maka tidak berlebihan jika muncul keinginan untuk menarik dana dan keluar dari BSG,” katanya.
Fanly juga mengutip pernyataan Wali Kota Gorontalo Adhan yang sebelumnya menyebut, “Sedangkan dari Sulut kita pernah lepas, apalagi hanya dari BSG.”
Menurutnya, kalimat tersebut sangat kuat dan bermakna.
“Itu sindiran sederhana, tapi tajam. Dan bagi saya, pernyataan Pak Wali adalah motivasi besar bahwa Gorontalo bisa mandiri. Kalau bukan kita yang bangun daerah ini, siapa lagi?” tegas Fanly.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.