Human Interest Story

Yusuf Abdul Jauh-jauh dari Tabongo ke Kota Gorontalo Buka Bengkel Sederhana Demi Mencari Nafkah

Dengan semangat dan tekad yang kuat, ia membuka bengkel sederhana di kota Gorontalo.

|
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Minarti Mansombo
TribunGorontalo.com/Jefry Potabuga
HUMAN INTEREST STORY-Yusuf Abdul (45) atau kerap disapa Gugun ini membuka usaha bengkel kecil-kecilan di Jalan Arif Rahman Hakim, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Ia bekerja untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya, Rabu (9/4/2025). Foto: TribunGorontalo.com/Jefri Potabuga 

"Alhamdulillah ko.o (ucapan warga China) pemilik rumah makan baik sekali, saya tidak diminta bayar di sini, bahkan lapak ini dia bangun sendiri," terang Yusuf dengan haru.

Namun saat ini pendapatan Yusuf menurun. Dia maksimal mendapatkan uang Rp100 ribu. Namun itu tidak selalu dirasakan Yusuf.

Terkadang, Yusuf hanya bisa membawa uang Rp2 ribu untuk dia bawa pulang ke rumah.

"Kadang saya hanya bawa uang Rp2 ribu, saya bilang ke istri, hanya ini saya dapat lalu saya minta maaf," katanya dengan nada pilu.

Perasaan sedih menyelimuti hatinya karena pendapatan yang menurun namun dia harus tetap bersyukur karena masih ada segelintir orang yang baik kepadanya.

"Terkadang ada rasa bersalah di hati saya, tapi saya berdoa semoga saya diberikan rezeki untuk bisa menafkahi istri saya," bebernya.

Yusuf biasa buka sekitar pukul 12.00 Wita karena dia harus keliling untuk mencari ban bekas untuk nanti dia jual kembali.

"Saya buka siang karena saya masih keliling untuk mencari ban bekas," ucapnya.

Untuk pulang sendiri biasanya pukul 17.00 Wita. Sebab, lokasi bengkelnya tidak ada penerangan untuk buka hingga malam hari.

"Saya ingin buka sampai malam hari tapi karena tidak ada lampu jadi hanya sampai jam lima saja," kata dia.

Baca juga: Fix! Daftar Direksi dan Komisaris Bank SulutGo Hasil RUPS BSG 2025, Gorontalo Tak Punya Perwakilan

Baca juga: Ramai di Medsos, BPJS Gorontalo Tegaskan Operasi Tetap Dicover Meski Tak Pernah Periksa Kehamilan

Di bengkel milik Yusuf ia melayani tambal ban dengan harga Rp10 ribu, tambah angin Rp2 ribu.

"Saya hanya bisa tambal ban dan tambah angin kalau jual alat-alat motor saya belum punya modal besar," tuturnya.

Diceritakan Yusuf pernah pemerintah datang melihat bengkel untuk diberikan bantuan.

Tapi kata Yusuf hanya berakhir di pengambilan dokumentasi.

"Sudah tiga kali hanya di foto-foto kata mereka ada bantuan tapi sampai sekarang tidak ada padahal untuk semua berkas yang diminta saya sudah urus," terang Yusuf dengan ironis.

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved