Berita Viral
Siswi SMP di Halmahera Di Gilir 16 Pria Selama Bertahun-tahun, Pelaku ada Guru dan Ojek Online
Kasus ini dilaporkan pada 2 April 2025 berdasarkan surat tanda penerimaan laporan Nomor: STPL/197/IV/2025/SPKT.
TRIBUNGORONTALO.COM-Seorang siswi SMP di salah satu sekolah di Halmahera mengalami kejadian yang tak diinginkan selama bertahun-tahun. Dan mirisnya digilir 16 pria dan termasuk oknum guru dan ojek online.
Korban merupakan siswi SMP berusia 15 tahun di Kecamatan Bacan Timur Tengah.
Kasus ini dilaporkan pada 2 April 2025 berdasarkan surat tanda penerimaan laporan Nomor: STPL/197/IV/2025/SPKT.
Baca juga: Demi Bayar Utang Pernikahan, Pemuda 22 Tahun di Surabaya Viral Nekat Habisi Nyawa Sang Ayah
Kasi Humas Polres Halmahera Selatan AKP Sunadi Sugiono mengatakan penyidik telah memeriksa korban dan satu orang saksi.
Selanjutnya, penyidik akan menjadwalkan pemanggilan para saksi setelah hasil visum korban dikeluarkan RSUD Labuha.
"Kasus ini sudah berproses, korban juga sudah divisum. Penyidik masih tunggu hasil visum keluar baru dilakukan pemeriksaan saksi tambahan, "kata Sunadi, Senin (7/4/2025).
Sundai menjelaskan bahwa penyidik butuh pendalaman lebih jauh dalam pengungkapan kasus ini.
Pasalnya, ada sekitar 16 pria dewasa yang diduga sebagai pelaku.
Selain itu, dugaan rudapaksa terhadap korban sudah berlangsung lama, yakni dari sejak korban masih duduk di bangku Kelas I SD hingga Kelas III SMP.
"Penyidik masih melakukan pendalaman, karena berdasarkan keterangan korban, dia dari SD sudah disetubuhi sampai dia SMP. Apalagi kan pelakunya diduga ada 16 orang, "ungkapnya.
Sunadi mengaku penyidik juga telah mengantongi nama-nama 16 terduga pelaku.
Mereka akan diperiksa setelah hasil visum keluar.
"Yang pasti ini kasus sudah berproses, jadi kalau ada yang diperiksa pasti akan diperiksa. Hasil visum juga akan dipelajari lagi, kalau sudah cukup bukti baru digelar, "tandasnya.
Pelaku Tukang Ojek
Salah satu pelakunya bernama Hamza Ali (50) alias Ojek.
Akasi bejat yang dilakukan Hamza Ali di dalam rumah ketika korban masih duduk di kelas 1 SD.
Baca juga: Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia usai Kalahkan Yaman, Nova Arianto Singgung Peran Patrick Kluivert
Korban sempat melawan, namun tak berdaya.
Usai melancarkan aksinya, Hamza Ali mengancam korban agar tak buka suara seraya diberikan uang Rp 50 ribu.
Sejak dirudapaksa, korban mengaku diminta Hamza Ali untuk melayaninya hingga duduk di bangku kelas III SMP.
"Kalau Om Ojek itu ulang-ulang, itu saya masih SD. Lain kali dibuat di rumah dan di kebun. Tapi paling banyak di kebun," kata korban seraya meneteskan air mata, Sabtu (5/4/2025).
Selain Hamza Ali, korban mengatakan ia juga dirudapaksa oleh Yeni Arif alias Noris (62) dengan motif yang sama seperti Hamza Ali, Noris mengancam dan memberikan uang untuk tutup mulut.
Mirisnya, dua oknum guru juga diduga ikut terlibat.
Korban menyebut mereka adalah Fardi guru SDN dan RK alias Rifai Kepala Sekolah MIS.
"Mereka mabuk. Itu kejadian 2024, saya dapat kasih doi (uang) Rp100 ribu, "ungkapnya.
Korban mengatakan, sudah tidak terlalu menghafal waktu dan tempat kejadian tersebut.
Namun ia merinci 16 nama pria dewasa itu.
Baca juga: Gara-Gara Ikuti Google Maps, Mobil BMW Viral Terjun Bebas di Jalan Tol Krian yang Belum Terhubung
Mereka adalah Hamza Ali (50), Yeni Arif alias Noris (62), Rizal, Ai, Alwi (62), Rahman Zen alias Cemen, Fardi, Rifai.
Lalu Fahmi, Mustafa alias Tafa, Iksan, Muhammad Dong, Rusli Sangaji alias Loka, Cecen, Said Usman alias Sahbandar dan Jakmal Bilatu alias Ade.
"Terkahir itu tanggal 18 Februari 2025 (saya dirudapaksa), itu Om Yeni. Tapi kalau nama-nama yang saya bilang itu mereka juga."
"Saya dapat kasih doi (uang) dan diancam. Kalau saya buka (suara), itu mereka lapor dan permalukan saya, "tutur korban.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.