Wartawan Palu Tewas

Polisi Temukan Indikasi Penyebab Kematian Situr Wijaya Wartawan Palu Sulteng, Obat-obatan jadi Bukti

Polisi mulai menemukan indikasi penyebab kematian Situr Wijaya, wartawan Palu, Sulawesi Tengah.

Editor: Fadri Kidjab
SRIPOKU.COM/ANTONI AGUSTINO
WARTAWAN TEWAS - Ilustrasi mayat. Situr Wijaya wartawan asal Palu Sulawesi Tengah ditemukan tewas di sebuah hotel di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Jumat (4/4/2025). (Sumber Foto: Sripoku.com/Antoni Agustino) 

TRIBUNGORONTALO.COM – Polisi mulai menemukan indikasi penyebab kematian Situr Wijaya, wartawan Palu, Sulawesi Tengah.

Melansir dari Kompas.com, Selasa (8/4/2025), kasus ini tengah ditangani Polda Metro Jaya.

Dalam olah TKP, polisi sempat menemukan sejumlah obat-obatan di kamar hotel D'Paragon Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Jumat (4/4/2025).

“Promag tablet, mycoral ketoconazole (obat jamur), rifampicin (antibiotik - mencegah dan mengobati penyakit akibat infeksi bakteri seperti tuberkulosis,” jelas Ade Ary dalam keterangannya, Minggu (6/4/2025).

Selain itu, polisi juga menemukan produk perawatan wajah Viva White Clean & Mask Berdasarkan hasil otopsi, korban merupakan pria berusia 32 tahun, dengan tinggi badan 156 sentimeter dan bergolongan darah B. 

“Terdapat indikasi adanya infeksi pada paru-paru, dugaan dokter yaitu penyakit TBC,” ungkap Ade Ary. 

Namun, untuk memastikan apakah korban menderita penyakit TBC atau tidak, penyidik masih menunggu hasil pemeriksaan toksikologi dan histopatologi. 

Luka lecet pada bibir korban diduga disebabkan oleh benturan dengan benda tumpul, kemungkinan Situr sempat terjatuh dan membentur lantai. 

JURNALIS DITEMUKAN TEWAS - Foto Situr Wijaya jurnalis Insulteng.id semasa hidup. Situr ditemukan tewas di sebuah hotel di Jakarta Barat pada Jumat (3/4/2025).
JURNALIS DITEMUKAN TEWAS - Foto Situr Wijaya jurnalis Insulteng.id semasa hidup. Situr ditemukan tewas di sebuah hotel di Jakarta Barat pada Jumat (3/4/2025). (ANTARA)

Sementara itu, paru-paru kanan menunjukkan perlengketan hebat pada hampir seluruh permukaannya dengan dinding dada, yang mengindikasikan adanya infeksi paru-paru.

Selain itu, polisi juga menemukan produk perawatan wajah Viva White Clean & Mask.

Berdasarkan hasil otopsi, korban merupakan pria berusia 32 tahun, dengan tinggi badan 156 sentimeter dan bergolongan darah B. 

“Terdapat indikasi adanya infeksi pada paru-paru, dugaan dokter yaitu penyakit TBC,” ungkap Ade Ary. 
Namun, untuk memastikan apakah korban menderita penyakit TBC atau tidak, penyidik masih menunggu hasil pemeriksaan toksikologi dan histopatologi. 

Luka lecet pada bibir korban diduga disebabkan oleh benturan dengan benda tumpul, kemungkinan Situr sempat terjatuh dan membentur lantai. 

Sementara itu, paru-paru kanan menunjukkan perlengketan hebat pada hampir seluruh permukaannya dengan dinding dada, yang mengindikasikan adanya infeksi paru-paru.

Sedangkan terhadap nasi dan sayuran setengah tercerna pada isi lambung korban. 

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved