Berita Kota Gorontalo
Pedagang di Terminal Andalas Gorontalo Mulai Bongkar Lapak, Minta Wali Kota Sediakan Lahan Baru
Para pedagang di kawasan Eks Terminal Andalas Kota Gorontalo saat ini mulai membongkar lapak mereka, Selasa (8/4/2025).
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Prailla Libriana Karauwan
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Para pedagang di kawasan Eks Terminal Andalas Kota Gorontalo saat ini mulai membongkar lapak mereka, Selasa (8/4/2025).
Kawasan yang menjadi pusat transportasi darat di Provinsi Gorontalo ini memiliki luas 502 meter persegi ini terletak di Jalan John Ario Katili, Kelurahan Tapa, Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo.
Sebagai pusat transportasi pada zamannya, terminal ini selalu dikerumunin oleh para pedagang untuk menawarkan barang jualannya kepada penumpang.
Baca juga: Kepergok Curi Alat Cukur, Remaja di NTT Diarak Tanpa Busana sambil Teriak Saya Pencuri
Namun, pusat transportasi kini dipindahkan ke Terminal Dungingi menyebabkan kondisi Terminal Andalas tak terawat lagi.
Beberapa pedagang pun ada yang memilih untuk menetap ada pula yang pergi karena terminal yang sudah sepi.
Pantauan TribunGorontalo.com, sejumlah pedagang terlihat sedang membongkar lapak.
Satu-persatu dinding dan atap dibongkar secara hati-hati agar masih dapat digunakan.
Baca juga: Lisa Mariana Tak Pernah Muncul Sejak Isu Jadi Selingkuhan Ridwan Kamil, Ini Alasannya
Pembongkaran ini dilakukan atas perintah Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea yang datang .
Adhan kala itu memberi waktu untuk para pedagang membongkar lapak sampai dengan hari ini.
"Baru torang (kami) mau pindah dimana kasihan?," curhat Yunita Nur, salah satu pedagang dengan nada sedih.
Ia mengaku telah jualan di kawasan Terminal Andalas sudah belasan tahun, bahkan sejak terminal masih aktif.
Kata Yunita, dirinya kaget karena Adhan Dambea datang tiba-tiba bersama Satpol-PP dan meminta agar bangunan mereka disingkirkan.
Baca juga: Kesal Sering Dikekang, Rezky Aniaya Tantenya hingga Tewas Usai Diasuh Selama 15 Tahun
"Kalau tidak akan digusur kami," ungkapnya.
Sebenarnya, Yunita tak mempermasalahkan kebijakan tersebut, selagi pemerintah menyediakan lahan yang baru untuk mereka jualan.
Hanya saja, Yunita dan beberapa pedagang lain mengaku saat ini kondisi keuangan lagi kurang baik.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.