Viral

Tarian THR di Lebaran 2025 Viral, Disebut-Sebut Mirip dengan Tarian Hora Bangsa Yahudi

Idulfitri 2025 ini viral dengan tarian pemanggil THR atau tarian THR. Namun tarian ini disebut-sebut mirip dengan tarian Hora Bangsa Yahudi

Instagram/TikTok
TARIAN THR - Viral di media sosial tarian THR atau tarian pemanggil THR yang mirip dengan tarian Hora bangsa Yahudi. 

Hora biasanya dilakukan dalam bentuk tarian melingkar, diiringi lagu seperti Hava Nagila, yang menjadi ikon budaya Yahudi.

Sejarah tarian ini berakar pada upaya untuk menciptakan identitas budaya yang kuat bagi masyarakat Yahudi, terutama selama pembentukan negara Israel pada tahun 1948.

Dikutip dari intisari.grid.id, koreografer pertama Israel menggabungkan elemen-elemen dari berbagai tradisi, termasuk tari Hasid, Balkan, Rusia, Arab, dan Yaman, untuk menciptakan tarian rakyat khas Israel, termasuk Hora. 

Tarian ini juga menjadi bagian penting dalam acara-acara keagamaan dan perayaan Yahudi, seperti pernikahan, di mana kedua mempelai sering diangkat di kursi oleh tamu sambil menari melingkar.

Secara umum, Hora melambangkan kegembiraan dan solidaritas komunitas Yahudi serta terus berkembang sebagai bagian dari budaya rakyat Israel hingga saat ini.

Baca juga: Fania Putri Tusuk Pacar hingga Tewas karena Kesal Dipalak, Korban Minta Uang untuk Judi Online

Perdebatan

Karena tarian Hora ini identik dengan bangsa Yahudi, tarian THR atau tarian pemanggil THR yang viral belakangan ini pun menuai perdebatan.

Tak sedikit juga yang mengajak umat muslim untuk berhati-hati dalam meniru sesuatu.

Sebab, sejumlah warganet menilai, bahwa penjajahan aqidah bisa dimulai lewat pergeseran budaya.

Baca juga: Kesal Dimintai Uang Untuk Berjudi, Remaja di Medan Aniaya sang Pacar hingga Tewas

Contoh yang tak pernah diajarkan oleh Rasulullah, diminta untuk tidak dilanjutkan.

Sebab, sebagaimana hadits yang disampaikan Rasulullah; "Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka" (HR Abu Daud dan Ahmad).

Karenanya, umat muslim diimbau untuk bisa lebih selektif dalam mengikuti tren.

Jangan sampai tren yang ada itu justru bertentangan dengan nilai-nilai Islam dan budaya kita. (*)


Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved