Berita Nasional
Rusia Peringatkan Amerika, Sebut Serangan ke Iran Akan Picu Bencana Global
Dengan meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut, peringatan Rusia ini memperburuk ketidakpastian mengenai masa depan hubungan internasional, serta
TRIBUNGORONTALO.COM -- Rusia mengeluarkan peringatan keras terhadap Amerika Serikat (AS) terkait ancaman Presiden Donald Trump yang akan menyerang Iran, Rabu (3/4/2025).
Kementerian Luar Negeri Rusia menegaskan bahwa serangan militer terhadap Iran, khususnya terhadap fasilitas nuklir negara tersebut, tidak hanya ilegal tetapi juga dapat memicu bencana global yang tidak dapat dibatalkan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menyatakan bahwa penggunaan kekuatan militer terhadap Iran dalam konteks penyelesaian nuklir adalah tindakan yang tidak bisa diterima.
Ia juga menambahkan bahwa ancaman AS untuk membom fasilitas nuklir Iran akan berakibat pada kehancuran global yang sangat serius.
Baca juga: Baru Saja Terjadi! Gempa Bumi 4,8 M Guncang Gorontalo Pada Kamis Malam Ini 3 April 2025
“Ancaman dari luar untuk membom fasilitas infrastruktur nuklir Iran akan mengarah pada bencana global yang tidak dapat diubah. Ancaman ini sungguh tidak dapat diterima,” ujar Zakharova dengan tegas.
Peringatan ini muncul setelah Presiden Trump, dalam wawancara telepon pada Minggu (31/3/2025), mengancam akan membom Iran jika negara tersebut menolak untuk mencapai kesepakatan mengenai program nuklirnya.
Trump mengatakan bahwa jika negosiasi gagal, “pemboman yang belum pernah mereka lihat sebelumnya” akan terjadi.
Trump juga mengirimkan surat kepada Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, memberikan tenggat waktu dua bulan untuk mencapai kesepakatan nuklir atau menghadapi konsekuensi berat.
Sementara itu, laporan intelijen terbaru menunjukkan bahwa AS sedang meningkatkan kehadiran militernya di kawasan tersebut.
Beberapa pesawat pembom siluman B-2 dan pesawat angkut C-17 dilaporkan sudah ditempatkan di pangkalan Angkatan Udara AS di Diego Garcia, Samudra Hindia, sebagai bagian dari persiapan militer yang lebih besar.
Rusia dan banyak negara lainnya menganggap langkah-langkah ini sebagai upaya provokatif yang dapat memperburuk ketegangan dan memicu konflik besar.
Rusia terus menegaskan bahwa Iran berhak untuk mengembangkan program nuklirnya dengan tujuan damai, dan menolak tuduhan bahwa negara tersebut sedang membangun senjata nuklir.
Sementara itu, Iran tetap mempertahankan sikapnya yang menolak untuk terlibat dalam perundingan langsung dengan AS selama sanksi ekonomi yang keras terus diberlakukan.
Iran juga bersikeras bahwa program nuklirnya digunakan untuk tujuan sipil dan komersial, dan menuduh AS berusaha menggulingkan pemerintah Iran dengan tekanan ekonomi dan militer.
Dengan meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut, peringatan Rusia ini memperburuk ketidakpastian mengenai masa depan hubungan internasional, serta potensi dampak besar yang dapat timbul jika ancaman serangan militer AS terhadap Iran direalisasikan.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.