Tumbilotohe Gorontalo
Rini Hasan Cuan Ratusan Ribu dari Jualan Lampu Botol Tumbilotohe Gorontalo
Namun seiring perkembangan zaman, Tumbilotohe menggunakan lampu botol mulai berkurang. Meskipun masih banyak daerah masih mempertahankan konsep tradis
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Menjelang 10 hari terakhir Ramadan, Rini Hasan kembali merasakan berkah dari usahanya berjualan lampu botol minyak tanah.
Setiap tahunnya, ia dan suaminya setia menggelar lapak di sudut simpang empat Jalan Sam Ratulangi dan Jalan MH Thamrin, Kelurahan Limba U2, Kota Gorontalo.
Musim ini, Rini menyediakan sekitar 4.000 botol lampu minyak tanah. Kini, hanya tersisa ratusan botol saja.
Ia optimistis jualannya akan habis seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Biasanya tidak ada sisa, semuanya ludes,” ungkap Rini, Rabu (26/3/2025).
Harga lampu botol yang dijualnya bervariasi, mulai dari Rp 1.000 per botol hingga Rp 5.000 untuk empat botol, tergantung kelengkapan sumbu dan penahan.
Jenis lampu yang paling banyak diminati adalah yang tidak menggunakan gantungan, menyesuaikan dengan permintaan pelanggan.
Agar menarik pembeli, Rini memastikan botol yang digunakannya bersih.
Ia mendapatkannya dari beberapa tempat hiburan di Kota Gorontalo.
Selain lampu botol, ia juga menjual minyak tanah, yang kini juga hampir habis terjual.
Meski keuntungan dari usahanya tidak besar, Rini tetap bersyukur.
Baginya, berkah lebih penting daripada sekadar hitungan untung dan rugi.
“Untung memang kecil, tapi ada berkahnya,” ujarnya.
Penjual Lainnya
Asna (35) penjual lampu botol di Kota Gororontalo mengaku mengalami penurunan pendapatan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.