Pasar Senggol Gorontalo
Pasar Senggol Gorontalo Mulai Ramai Pengunjung, Pedagang Bersyukur
Para pedagang berharap kondisi pasar semakin ramai mendekati Lebaran agar dagangan mereka laku terjual.
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Wawan Akuba
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo – Pasar Senggol di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, mulai dipadati pengunjung menjelang Lebaran.
Para pedagang pun bersyukur karena dagangan mereka mulai laris.
Pantauan Tribun Gorontalo, Selasa (25/3/2025), masyarakat mulai berbondong-bondong datang ke Pasar Senggol.
Mereka terlihat sibuk memilih berbagai barang seperti sepatu, sandal, pakaian, dan jam tangan.
Selain berbelanja, banyak juga yang singgah di tempat makan untuk menikmati kuliner khas pasar tersebut.
Pedagang Mulai Rasakan Peningkatan Pendapatan
Salah satu pedagang, Yondrusadi, mengatakan bahwa kepadatan pengunjung mulai terasa sejak 24 Ramadan.
"Saya lihat dari malam Senin kemarin sudah ramai pengunjung datang ke Pasar Senggol," ungkapnya.
Menurutnya, puncak keramaian biasanya terjadi setelah salat Tarawih.
"Biasanya setelah salat Tarawih itu banyak sekali masyarakat yang datang," jelasnya.
Meski pengunjung tahun ini dinilai lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya, ia tetap bersyukur karena pendapatannya mulai meningkat.
"Kalau dibandingkan dengan tahun lalu, memang lebih ramai tahun lalu. Tapi Alhamdulillah, pendapatan sudah lumayan," ujarnya.
Ia yang berjualan di depan toko Bibi Baba mulai buka dari pukul 08.00 hingga 02.00 WITA.
Hujan Jadi Tantangan bagi Pedagang
Aldi Abas, pedagang jam tangan di Pasar Senggol, juga merasakan peningkatan pengunjung sejak sore hingga malam hari.
"Biasanya mulai ramai sekitar pukul 17.00 WITA, dan semakin banyak setelah salat Tarawih," katanya.
Namun, ia mengakui bahwa jumlah pembeli tahun ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
"Kalau menurut saya, pembeli tahun ini lebih sedikit," ujarnya.
Salah satu tantangan terbesar bagi para pedagang adalah cuaca.
Hujan yang turun bisa membuat pengunjung berkurang drastis karena pasar berada di area terbuka.
"Kalau hujan pasti berkurang, karena kita berjualan di tempat terbuka, bukan di dalam toko," tambahnya.
Aldi menjual jam tangan dengan harga mulai dari Rp35.000 hingga Rp200.000. Ia berjualan dari pukul 10.00 hingga 01.00 WITA.
Menariknya, ia bukan pemilik usaha, melainkan karyawan yang hanya bekerja saat Ramadan.
Para pedagang berharap kondisi pasar semakin ramai mendekati Lebaran agar dagangan mereka laku terjual.
"Saya bersyukur sudah mulai ramai. Semoga pengunjung semakin bertambah," harap Yondrusadi.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.