Hikmah Ramadan 2025
Hikmah Ramadan: Tips Merawat Kemabruran Puasa dari Taubat Inabah ke Taubat Istijabah
Orang yang tidak saja memperbanyak amalan ibadah dan sosial tetapi sudah masuk ke wilayah hakekat, sebagaimana layaknya kehidupan para arifin lainnya.
TRIBUNGORONTALO.COM-Ramadan ke-15 Menteri Agama Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar tips Merawat Kemabruran Puasa dari Inabah ke Istijabah.
Dalam artikel terdahulu dijelaskan bahwa taubat mempunyai berbagai tingkatan. Taubat paling standar ialah orang yang sadar dari lumpur maksiat kemudian meninggalkan seluruh kebiasaan-kebiasan buruk lamanya.
Ia berjanji dan bertekad untuk sungguh-sungguh meninggalkan seluruh kebiasaan lamanya yang buruk.
Orang yang tidak sekedar meninggalkan dosa dan maksiat tetapi sudah mengganti kelakuannya dengan amal-amal kebajikan.
Orang yang tidak saja memperbanyak amalan ibadah dan sosial tetapi sudah masuk ke wilayah hakekat, sebagaimana layaknya kehidupan para arifin lainnya.
Orang yang sedetik melupakan Tuhannya sama dengan melakukan dosa besar. Ini yang paling tinggi dan paling sulit dicapai seorang hamba.
Syekh Ibn ‘Athaillah membedakan dua jenis taubat, yaitu taubat inabah dan taubat istijabah.
Taubat inabah ialah sikap taubat seorang hamba yang didorong oleh rasa takut terhadap dosa dan maksiat yang telah dilakukannya, sehingga terbayang di benaknya kerugian besar di dunia dan siksa dan malapetaka Tuhan yang amat pedih di neraka.
Baca juga: Ramalan Zodiak Sagitarius dan Gemini Besok, Rabu 19 Maret 2025: Cinta, Kesehatan, Karier
Dalam suasana takut seperti itu ia menyerahkan diri, bertaubat, dan memohon pengampunan kepada Allah SWT.
Ia selalu membayangkan api neraka yang akan menyiksa dirinya seandainya Allah tidak memaafkannya.
Siang dan malam selalu melakukan ketaatan kepada Allah dengan harapan amal kebajikan bisa mengikis habis segala dosa-dosanya, sebagaimana firman Allah: Inna al-hasanat yudzhibna al-sayyi’at (sesungguhnya amal kebaikan menghapuskan segala dosa).
Sedangkan taubat istijabah merupakan bentuk taubat seorang hamba yang malu terhadap kemuliaan Tuhannya.
Taubat dalam tahap ini tidak lagi membayangkan Allah SWT sebagai Maha Pembalas terhadap segala dosa dan maksiat sebagaimana dalam tahap taubat inabah.
Taubat istijabah ketika seseorang lebih merasa tersiksa rasa malu terhadap Tuhannya ketimbang panasnya api neraka-Nya.
Yang membuat seseorang tersiksa ialah betapa pedihnya jika terbebani rasa malu yang amat dalam terhadap Allah SWT.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.