Dugaan Pelecehan Seksual
5 Saksi Kasus Guru Lecehkan Siswi SMA Bone Bolango Gorontalo Diperiksa Polisi
Kepolisian Resor (Polres) Bone Bolango kini semakin intensif mengusut kasus ini dengan memeriksa lima saksi yang diduga mengetahui peristiwa tersebut.
Penulis: Arianto Panambang | Editor: Wawan Akuba
“Kami memastikan bahwa proses hukum akan berjalan transparan dan sesuai prosedur demi keadilan bagi korban,” tegas Kompol Karsum.
Masyarakat diharapkan turut mengawasi jalannya kasus ini agar keadilan benar-benar ditegakkan. Kasus dugaan kekerasan seksual ini juga menjadi peringatan serius agar lingkungan pendidikan tetap menjadi tempat yang aman bagi para siswa.
Pengakuan Pelaku
Kepala Sekolah, LN, mengungkap bahwa pihaknya pertama kali mengetahui kejadian itu pada 7 Maret 2025.
Informasi awal diperoleh dari seorang guru yang mendatangi dirinya dengan mata berkaca-kaca, menyampaikan kalimat yang menggetarkan hati.
“Ibu, sudah terjadi sesuatu di sekolah kita,” ujar LN menirukan laporan sang guru.
Mendengar kabar tersebut, LN langsung mengambil tindakan cepat.
Ia memanggil korban ke ruangannya untuk berbicara secara langsung dan menggali keterangan lebih dalam.
Interogasi itu berlangsung selama empat jam, di mana LN berusaha menjaga kondisi psikologis korban agar tetap stabil.
“Saya ingin mendengar langsung dari anaknya. Saya interogasi selama empat jam di ruangan ini, sambil memastikan dia tetap tenang,” kata LN.
Setelah korban menceritakan kejadian yang dialaminya, LN langsung menghubungi wakil kepala sekolah dan mengundang terduga pelaku, RA, yang saat itu sedang berada di luar sekolah.
Ketika tiba di ruang kepala sekolah, RA awalnya tampak bingung dan tidak menyadari bahwa dirinya akan dikonfrontasi.
Namun, begitu LN mengungkap bahwa korban telah menceritakan semuanya, reaksi RA di luar dugaan.
“Saya langsung bertanya, ‘Apa yang kau lakukan pada korban?’ Awalnya dia mengelak, tetapi saya tegaskan bahwa korban telah memberi kesaksian,” tutur LN.
RA akhirnya tak mampu lagi berkelit. Dalam kondisi syok, ia menangis dan menunjukkan penyesalan mendalam.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.