Napi Aceh Kabur

Penyebab 50 Napi Lapas Kutacane Aceh Tenggara Kabur saat Pembagian Takjil

Insiden pelarian ini terjadi saat proses pembagian makanan berbuka puasa atau takjil, yang memicu keributan di dalam lapas.

Editor: Wawan Akuba
FOTO Viral
NAPI KABUR -- Tangkapan video saat beberapa napi Lapas Kelas II B Kutacane, Aceh Tenggara, melompati pagar, Senin (10/3/2024). 

TRIBUNGORONTALO.COM – Sebanyak 50 narapidana (napi) Lapas Kelas II B Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh, kabur pada Senin (10/3/2025) menjelang berbuka puasa.

Insiden pelarian ini terjadi saat proses pembagian makanan berbuka puasa atau takjil, yang memicu keributan di dalam lapas.

Kapolres Aceh Tenggara, AKBP R Doni Sumarsono, mengungkapkan bahwa peristiwa ini bermula ketika pembagian takjil dilakukan secara satu per satu.

Pembagian satu per satu ini menimbulkan antrean panjang dan ketidakpuasan di kalangan napi. 

Baca juga: Jadwal Kapal Pelni Makassar - Bitung Maret 2025: Cek Harga Tiket KM Sinabung dan KM Tilongkabila

"Ketika antrean berlangsung lama, terjadi desak-desakan yang berujung pada keributan," ujar Doni dalam keterangan tertulisnya, Selasa (11/3/2025).

Kericuhan semakin memanas hingga sejumlah warga binaan mulai mendobrak pintu besi pembatas area aman dalam lapas.

Setelah pintu berhasil dijebol, para narapidana berlarian menuju pintu gerbang utama.

Meski dihalangi oleh petugas, namun para napi ini berusaha melawan petugas yang berjaga.

Baca juga: Polisi Pangkat AKBP Cabuli Anak di Bawah Umur, Video Beredar di Situs Dewasa Australia

Mereka kemudian membobol plafon ruangan staf dan melarikan diri melalui atap lapas.

Kepala Lapas Kelas II B Kutacane, Andi Hasyim, menyebutkan bahwa kondisi pengamanan saat kejadian sangat minim.

"Jumlah petugas jaga hanya enam orang, sedangkan total penghuni lapas mencapai 362 narapidana," jelasnya.

Karena itu, dengan rasio ini, jika ada pergerakan besar dari warga binaan, maka menurutnya sulit dikendalikan.

Selain masalah pembagian takjil, Andi juga mengungkapkan bahwa ketidakpuasan para narapidana terkait beberapa tuntutan yang tidak terpenuhi turut menjadi pemicu insiden ini.

Salah satu tuntutan mereka adalah adanya bilik asmara di dalam lapas, yang dinilai dapat membantu memenuhi kebutuhan emosional dan psikologis warga binaan.

Selain itu, para narapidana juga mengeluhkan kondisi fasilitas lapas yang dinilai tidak layak.

Bahkan ketersediaan air bersih, makanan yang dianggap kurang memadai, serta layanan kesehatan yang terbatas juga masuk. 

Baca juga: Terungkap Penyebab Bupati Ali Rahman Meninggal Dunia , Padahal Baru Dilantik Prabowo 19 Hari Lalu

"Tuntutan tersebut sebenarnya bukan kewenangan kami di lapas daerah, melainkan harus diputuskan di tingkat pusat," tambahnya.

Hingga saat ini, tim gabungan dari Polres Aceh Tenggara dan petugas lapas masih melakukan pencarian terhadap narapidana yang kabur.

"Dari hasil pengejaran, sudah 12 orang berhasil diamankan kembali, sementara 38 lainnya masih dalam pencarian," ujar Doni.

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika melihat atau mengetahui keberadaan para napi yang melarikan diri.

"Kami akan terus berupaya mengembalikan seluruh tahanan yang kabur dan memastikan keamanan tetap terkendali," tutupnya.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved