Sampah di Kota Gorontalo
Warga Gorontalo Diminta Tak Buang Sampah Sembarangan untuk Cegah Adanya Banjir
Warga Gorontalo diminta untuk tak membuang sampah sembarangan untuk mencegah adanya banjir yang lebih parah
Penulis: Jefry Potabuga | Editor: Prailla Libriana Karauwan
20 Tahun Warga Talumolo Gorontalo Was-was Ketika Hujan Datang, Takut Banjir Menerjang
Rupanya bukan kali ini, Selasa sore (4/3/20254), saja warga Kelurahan Talumolo, Kota Gorontalo, harus berurusan dengan banjir.
Selasa sore kemarin, hujan kembali jadi petaka untuk warga Talumolo, Kota Gorontalo. Banjir bandang menerjang permukiman.
Pantauan sejak sore kemarin, puluhan rumah terendam banjir, memaksa warga untuk berjibaku dengan genangan air.
Baca juga: Muak 7 Bulan Rumah Tergenang Banjir, Warga Dembe Kota Gorontalo Nekat Jebol Tanggul Danau Limboto
Malam setelah hujan mereda, warga langsung bergerak membersihkan rumah masing-masing.
Genangan air yang masuk ke dalam rumah menyisakan lumpur tebal dan sampah yang terbawa arus.
Bau khas banjir menyelimuti gang-gang sempit di Talumolo. Tampak beberapa rumah kosong ditinggalkan oleh penghuninya.
Salah seorang warga, Yusuf yang sudah tinggal di Talumolo selama lebih dari dua dekade, banjir bukanlah hal baru.
Ia mengaku sudah 20 tahun hidup berdampingan dengan bencana musiman ini.
Rasa khawatir selalu menghantui setiap kali hujan deras mengguyur Kota Gorontalo sejak 2005.
"Kami ini sudah 20 tahun bersahabat dengan banjir. Kalau hujan deras turun, kami pasti was-was. Takut air naik lagi seperti ini," ujar Yusuf saat diwawancarai TribunGorontalo.com.
Baca juga: Warga Kampung Bugis Kota Gorontalo Was-was Saat Turun Hujan Karena Tanggul Jebol
Menurutnya, air yang berasal dari gunung seolah terjebak di permukiman mereka, tidak mengalir dengan lancar ke Sungai Bone.
Hal ini diduga menjadi salah satu penyebab utama banjir yang terus berulang.
"Mungkin karena saluran air yang tersumbat atau ada perubahan di aliran sungai, jadi airnya tidak tembus ke sungai bone," tambahnya.
Kata Yusuf warga harus mengalami kerugian materi, dari perabotan rumah tangga yang rusak hingga barang-barang berharga yang tak sempat diselamatkan seperti beras untuk sahur yang terendam banjir.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.