Berita Kota Gorontalo

Warga Kampung Bugis Kota Gorontalo Was-was Saat Turun Hujan Karena Tanggul Jebol

Tanggul tersebut seharusnya bisa melindungi rumah warga di sekitar bantaran Sungai Bone, kini tinggi tanggul tersebut tersisa hanya beberapa puluh met

|
TribunGorontalo.com/Herjianto Tangahu
Rahim menunjuk kawasan yang dulunya adalah bantaran Sungai Bone di Kelurahan Kampung Bugis, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo. Kamis (9/1/2025) 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Warga Kelurahan Kampung Bugis, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo mengaku was-was ketika turun hujan.

Pantauan TribunGorontalo.com, Kamis (9/1/2025) terdapat satu rumah warga hingga kini belum menurunkan barang-barangnya pasca banjir beberapa tahun lalu.

Hal ini dikarenakan keresahan pemilik rumah akan banjir yang kapan saja bisa melahap rumahnya.

Kondisi ini diperparah dengan tanggul penahanan banjir Sungai Bone, sudah jebol sejak tahun 2020.

Ismail Surentu, salah satu warga di Kelurahan Kampung Bugis menjelaskan penyebab tanggul jebol karena naiknya volume air Sungai Bone saat diterjang banjir dua kali, yakni tahun 2006 dan 2010.

"Sempat terjadi banjir, air bahkan sampai setinggi tanggul," ungkapnya.

Baca juga: 3 Desa di Kabupaten Bone Bolango Gorontalo Dilanda Banjir Bandang, 365 Jiwa Terdampak

Tanggul tersebut seharusnya bisa melindungi rumah warga di sekitar bantaran Sungai Bone, kini tinggi tanggul tersebut tersisa hanya beberapa puluh meter saja jika diukur dari kaki jembatan Talumolo. 

Padahal sebenarnya tanggul tersebut memiliki panjang sekitar 200 meter ke arah utara. 

Kini, rumah warga dan bantaran Sungai Bone tinggal berjarak beberapa meter saja dengan permukaan sungai.

swtrjhwryj
Kondisi saat ini tanggul jebol tergerus Sungai Bone di Kelurahan Kampung Bugis, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo. Kamis (9/1/2025)

"Kalau hujan, air pasti naik dan kita was-was," curhat Ismail. 

Keluhan senada juga diceritakan Abdul Rahim B. Karim, salah satu warga yang rumahnya mulai tergerus abrasi Sungai Bone. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Banjir Bandang Terjang Desa Libungo Gorontalo, 12 Rumah Terdampak

Kata Rahim, dulu dia membangun rumahnya sekitar tahun 1980an, saat itu jarak rumah dan sungai masih sekitar 20an meter. 

"Jadi kalau ada yang bilang siapa suruh bangun rumah dekat sungai, itu salah. Kami disini sejak tahun 80an dan sungai masih di sana," terang Rahim sembari menunjuk kawasan yang dulunya adalah bantaran sungai. 

Seiring berjalannya waktu, Rahim mengaku Sungai Bone mulai melebar ke kawasan rumahnya. 

Rahim menduga penyebab Sungai Bone mulai merembet ke arah pemukiman warga di Kampung Bugis karena masyarakat di kelurahan sebelah jika membangun rumah pasti akan menimbun sungai.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved