MBG di Gorontalo

Sudah Ada 4 Dapur Makan Bergizi Gratis di Gorontalo, Mampu Produksi Total 9 Ribu Porsi Harian

Hingga kini, sebanyak empat dapur umum telah disiapkan untuk menunjang kebutuhan konsumsi ribuan siswa penerima manfaat.

Editor: Wawan Akuba
TribunGorontalo.com/Herjianto
PENGAKUT MAKANAN - Truk pengangkut MBG dari SPPG ke SDN 74 Kota Tengah, Kota Gorontalo, Senin (6/1/2024). 

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau yang akrab disapa Zulhas menyebut bahwa Januari dan Februari 2025 telah digunakan untuk mempersiapkan pelaksanaan MBG.

Pada Maret, program ini akan berjalan secara menyeluruh di berbagai daerah di Indonesia.

Dalam konferensi pers di Kantor Menko Pangan, Jakarta Pusat, Senin (3/3/2025), Zulhas mengungkapkan bahwa serapan anggaran pada dua bulan awal masih minim karena proses anggaran pemerintah baru selesai pada akhir Februari.

Namun, mulai Maret, angka ini diproyeksikan melonjak drastis hingga Rp 1 triliun - Rp 2 triliun per bulan.

"Diperkirakan Maret akan dilaksanakan mungkin per bulan bisa menyerap anggaran sampai Rp 1 triliun - Rp 2 triliun satu bulan," ujar Zulhas.

Anggaran tersebut akan digunakan untuk membangun dapur umum dan memastikan rantai pasok berjalan lancar, mengingat kebutuhan pangan yang sangat besar.

Program ini juga bertujuan untuk menjangkau 82,9 juta penerima manfaat hingga akhir tahun.

Untuk memastikan keberlanjutan program, pemerintah juga menyesuaikan sumber protein berdasarkan karakteristik tiap daerah.

Baca juga: Pedagang Perlengkapan Salat di Limboto Gorontalo Raup Cuan di Ramadan 2025

Sebagai contoh, di Pulau Jawa, protein utama dalam MBG akan berupa ayam, sementara di Sumatera lebih mengandalkan ikan.

"Di Jawa tentu berbeda dengan Sumatera. Sumatera tentu akan berbeda dengan Indonesia Timur makanannya. Oleh karena itu, kita perlu persiapan dan ketersediaan bahan-bahannya," jelas Zulhas.

Meski digadang-gadang sebagai solusi peningkatan gizi nasional, program ini juga menuai kritik.

Beberapa pengamat menyarankan agar pemerintah mempertimbangkan moratorium sementara untuk menyempurnakan implementasi MBG, terutama dalam hal mekanisme distribusi dan efektivitas pemanfaatan anggaran.

Selain itu, tantangan lainnya adalah memastikan tidak ada potensi penyimpangan anggaran, serta menjamin kualitas makanan yang didistribusikan benar-benar sesuai standar gizi yang ditetapkan.

Baca juga: 185 Jiwa Terdampak Banjir di Talumolo Gorontalo, BPBD Turun Tangan

Dengan investasi sebesar ini, publik tentu berharap bahwa MBG dapat berjalan efektif dan memberikan dampak positif nyata bagi masyarakat, terutama dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan kelompok rentan di Indonesia.

(*)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved