Berita Viral

Dibangun dengan Anggaran Rp15 Miliar, Patung Penyu di Sukabumi Ternyata Terbuat dari Kardus

Ikon alun-alun ini mendapat sorotan karena terbuat dari kardus dan rangka bambu. Hal itu ketahuan usai warga yang merekam video tersebut.

Instagram @mood.jakarta
PATUNG PENYU - Patung penyu diduga senilai Rp15 miliar di Sukabumi jebol. Ikon alun-alun ini mendapat sorotan karena terbuat dari kardus dan rangka bambu. Hal itu ketahuan usai warga yang merekam video tersebut membuka lapisan luar. Adapun salah satu videonya dibagikan oleh akun Instagram ini, Selasa (4/3/2025). 

"Jadi masa pemeliharaan itu selama enam bulan terhitung dari serah terima pertama di bulan Februari (2024) dan serah terima kedua itu di bulan Agustus (2024)."

"Itu sudah dalam kurun waktu enam bulan, berarti sudah selesai masa pemeliharaannya," kata Imran kepada Tribun Jabar, Kamis (20/2/2025).

"Nah, serah terima ke Kabupaten Sukabumi dari Provinsi itu di bulan September 2024."

"Jadi kalau bicara runtutannya dari kontraktor ke Dinas sudah selesai, dari Pemprov juga ke Kabupaten sudah selesai rangkaian serah terimanya," ucap dia.

Imran pun menjawab mengenai spesifikasi bangunan Alun-alun Gadobangkong.

Menurut Imran, Alun-alun Gadobangkong tidak dipersiapkan dibangun berhadapan dengan ombak atau gelombang, sehingga tidak dibuatkan pemecah ombak.

Imran menyebutkan, pada saat disurvei sebelum pembangunan, jarak deburan ombak ke alun-alun berjarak hingga 70 meter.

"Sebetulnya Alun-alun Gadobangkong itu dibangun dalam kondisi bangunannya itu."

"Desain bangunannya itu dalam kondisi hanya alun-alunnya, jadi alun-alun itu tidak dipersiapkan untuk berhadapan dengan ombak," kata Imran.

"Kalau bicara spesifikasi, itu sudah sesuai dengan spesifikasi, karena waktu itu Pak Ridwan Kamil mau membangun alun-alun itu konsepnya secara utuh," lanjut dia.

Menurut Imran, kala itu ia dihadapkan dengan dua pilihan, yakni untuk membangun pemecah ombak atau kawasan alun-alun terlebih dulu.

Baca juga: Ramalan Shio Tikus, Kerbau, dan Macan Besok Jumat 7 Maret 2025

"Jadi di depannya itu ada pemecah ombaknya atau semacam penahan ombak, kayak gitu."

"Jadi kalau pemecah ombaknya itu dibangun, alun-alunnya itu tidak jadi dibangun. Makanya alun-alunnya itu dibangun lebih dulu," kata Imran.

"Jadi alun-alun itu emang konsepnya bukan dipersiapkan untuk berhadapan dengan ombak, tapi berhadapan dengan pasir."

"Karena kondisi waktu tim perencana itu survei, kondisi air laut itu sedang dalam surut," paparnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunJatim
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved