Berita Viral
Niat Tagih Utang, Debt Collector di Tuban Malah Diserang Nasabah Pakai Pedang
Nasib tragis menimpa debt collector di Tuban. Awalnya hanya niat menagih utang ke nasabah, malah hampir meregang nyawa.
TRIBUNGORONTALO.COM -- Nasib tragis menimpa debt collector di Tuban.
Awalnya hanya niat menagih utang ke nasabah, malah hampir meregang nyawa.
Nasabah yang ditagih malah menyerang debt collector menggunakan pedang.
Baca juga: 3 Pria Diringkus Polisi Bengkulu usai Peras Mantan Bupati Rp 10 Juta, Ancam Sebar Isu Perselingkuhan
Dilansir dari Tribunnews.com, Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Dimas Robin Alexander, menjelaskan insiden bermula dari janji antara AS, yang bekerja untuk sebuah koperasi pinjaman, dan IS untuk melakukan transaksi pembayaran utang.
“Keduanya janjian untuk bertemu,” ujarnya.
AS tiba di depan rumah IS, namun terkejut saat melihat IS keluar sambil membawa pedang dan langsung menyerangnya.
Baca juga: 5 Amalan Perempuan Haid di Bulan Ramadan, Raih Pahala meski Tak Puasa
Akibat serangan tersebut, AS mengalami luka terbuka di bagian leher sebelah kanan dan saat ini sedang menjalani perawatan di RSUD dr R Koesma Tuban.
“Pelaku sempat menyabetkan pedang ke arah perut dan leher korban,” pungkasnya.
Setelah melakukan pembacokan, IS melarikan diri.
Namun, petugas dari Satreskrim Polres Tuban berhasil mengamankan pelaku di Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan.
Baca juga: Anak 7 Tahun di Grobogan Jawa Tengah Viral Rela Tak Sekolah Demi Urusi Ibunya yang ODGJ
Petugas juga mengamankan barang bukti berupa sebilah pedang sepanjang 80 centimeter.
Saat ini, pihak kepolisian masih meminta keterangan dari IS terkait motif di balik pembacokan tersebut.
KASUS LAIN : 3 Pria Diringkus Polisi Bengkulu usai Peras Mantan Bupati Rp 10 Juta, Ancam Sebar Isu Perselingkuhan
Tiga pria diringkus pihak kepolisian Bengkulu.
Baca juga: 8 Remaja Pelaku Perang Sarung dan Celurit Ditangkap Polisi Surabaya, Sempat Lari Terbirit-birit
Melansir dari Kompas.com, pria berinisial GL (GL (20), SA (48), dan AL (45) itu sempat memeras mantan bupati di Bengkulu.
Keempat pelaku menuding mantan bupati telah berselingkuh.
Mereka lantas meminta uang tutup mulut sebesar Rp 10 juta.
Hal ini dibenarkan oleh Ketua Tim Saber Pungli Kota Bengkulu, AKBP Max Mariners.
Baca juga: Tabiat Riva Siahaan hingga Yoki Firnandi Dibongkar Ahok, Heran Masih Jadi Petinggi Pertamina
"Ketiga pelaku menuduh kalau mantan bupati tersebut berselingkuh dengan salah satu istri pelaku, lalu pelaku meminta uang damai," kata Max Mariners yang dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu (2/3/2025) pagi.
Menurut Max, awalnya ketiga pelaku meminta uang damai sebesar Rp 5 juta pada mantan bupati itu. Permintaan pelaku tersebut dipenuhi.
Mantan bupati ini lalu meminta surat perdamaian yang ditandatangani pelaku. Namun, pelaku tak bersedia memberikannya.
Baca juga: Pemerintah Indonesia Beri Diskon Tiket Pesawat 13-14 Persen Selama Mudik Lebaran 2025
"Tidak lama kemudian, pelaku kembali menghubungi pengacara korban dengan meminta kembali sejumlah uang hingga terjadilah kesepakatan untuk bertemu di Jalan Meranti Kota Bengkulu. Saat itulah pelaku berhasil ditangkap," ujar Max.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.