Wisata Gorontalo
Geosite Botubarani Gorontalo Berpotensi Jadi Wisata Edukasi, Ada Mitologi Botubarani
Geosite Botubarani ini tersusun dari batu gamping terumbu berbahan mineral kalsit dan mikrit yang menghasilkan tiga gua yang terbangun secara alami
Penulis: Herjianto Tangahu | Editor: Prailla Libriana Karauwan
TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Gorontalo memiliki satu geosite yang berpotensi jadi wisata edukasi.
Bahkan site ini masuk dalam 55 site diusulkan ke Kementrian ESDM untuk menjadi item geopark Gorontalo di 2026.
Kawasan ini juga telah masuk dalam salah satu dari tiga pilar geopark, yakni geo, bio dan culture.
Lokasinya berada di Desa Botubarani, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Geosite Botubarani ini tersusun dari batu gamping terumbu berbahan mineral kalsit dan mikrit yang menghasilkan tiga buah gua yang terbangun secara alamiah.
Firman Mohammad, salah seorang warga sekitar mengaku jika ada mitologi di masyarakat mengenai tempat ini.
"Kalau masyarakat menilai ini ada ceritanya," ujarnya kepada TribunGorontalo.com, Sabtu (15/2/2025).
Dalam mitologi masyarakat, diceritakan bahwa sebelum masa penjajahan, goa yang ada di geosite ini dijadikan sebagai pekuburan bajak laut yang di bunuh oleh seorang bernama Ti Barani.
Firman menyebut, berkas beton yang tak jauh dari lokasi adalah tempat pembakaran milik salah seorang warga.
"Karena beliau sudah wafat, jadi sudah tidak ada lagi yang beraktifitas di situ," terangnnya.
Geosite ini belum ditetapkan sebagai Geopark Nasional di tahun 2025.
Namun berdasarkan surat hasil verifikasi dari Badan Geologi Kementerian ESDM, Gorontalo telah diusulkan untuk ditetapkan sebagai Geopark Nasional tahun 2026.
Artinya, ada beberapa persyaratan lagi yang diminta oleh Tim Verifikasi Geopark Nasional (TVGN) untuk dilengkapi.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo yang juga sebagai Kepala Pelaksana Badan Geopark Gorontalo (BPGG), Aryanto Husain, menyebut jika pihaknya saat ini sudah melakukan sejumlah upaya untuk melengkapi catatan dari TVGN.
"Misalnya visibility Selamat Datang di Provinsi Gorontalo, Selamat Datang di Kawasan Site Geopark Gorontalo," ujar Aryanto sebelumnya.
Selain itu, beberapa site akan dilengkapi dengan papan informasi untuk mempermudah para pengunjung.
Secara spesifik, papan informasi tersebut selain petunjuk menuju ke sejumlah tempat, peta sederhana, media tersebut juga harus menjelaskan narasi soal keunggulan site geopark.
Memang kata Aryanto, beberapa site belum dilengkapi dengan papan informasi disebabkan anggaran yang terbatas.
"Sehingga kita melakukan prioritisasi. Mana jalan-jalan yang sering dilalui banyak orang, maka di situ yang kita pasang," jelasnya.
Sementara saat penilaian di lapangan oleh TVGN, mereka melakukan penilaian yang sangat selektif.
Aryanto menyebut, di kawasan Hiu Paus Botubarani, TVGN tidak menemukan papan informasi dan penunjuk kawasan konservasi.
Padahal kata Aryanto, praktek konservasi telah dilakukan melalui standar operasional prosedur (SOP) pengelolaan kawasan.
"Di sana ada SOP bagaimana berinteraksi dengan paus, ada kesadaran tidak membuang sampah sembarangan, ada partisipasi masyarakat," jelasnya.
Hal itu menurutnya adalah upaya untuk mendorong kawasan konservasi Hiu Paus Botubarani menuju Geopark Nasional.
"Yang salah adalah kepatuhan pengujung," jelasnya.
Atas hal tersebut, ia menuturkan jika menuju Geopark Nasional harus dilakukan secara kompleks.
Untuk menyiapkan segala fasilitas pendukung, Aryanto tidak menyebut besaran anggaran yang telah dialokasikan dalam APBD Provinsi Gorontalo 2025. (*/Jian)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.