Gorontalo Musim Durian

2 Orang Warga Kota Gorontalo Curhat tak Suka Durian, Mengaku Pusing dan Muntah Cium Baunya

Padahal saat ini Gorontalo sedang musim durian. Banyak pedagang menjajakan buah ini di berbagai sudut Kota Gorontalo. 

|
Penulis: Faisal Husuna | Editor: Wawan Akuba
FOTO: Faisal Husuna, TribunGorontalo.com
BUAH DURIAN : Buah durian milik pedagang dijual di kawasan Jalan Kalimantan Kota Gorontalo, Selasa (11/2/2025). urian, atau yang kerap disebut duren dalam bahasa sehari-hari, adalah buah tropis yang berasal dari Asia Tenggara. Buah ini dikenal luas di berbagai daerah, terutama di Pulau Sumatra dan Kalimantan, yang menjadi pusat durian. 

TRIBUNGORONTALO.COM, Gorontalo -- Dua warga Kota Gorontalo mengungkapkan bahwa mereka justru merasa pusing dan mual ketika mencium aroma khas durian.

Padahal saat ini Gorontalo sedang musim durian. Banyak pedagang menjajakan buah ini di berbagai sudut Kota Gorontalo

Adalah Andra Biya. Ia mengaku tidak bisa mendekati durian karena baunya yang begitu menyengat.

Bahkan, hanya dengan mencium aromanya saja, ia merasa pusing dan ingin muntah.

“Setelah mencium baunya, kepala saya langsung sakit, dan rasanya ingin muntah. Bahkan pernah sampai muntah, dan itu bisa bertahan selama tiga hari, rasanya sudah seperti mabuk perjalanan,” ujar Andra.

Baca juga: Diduga Ada Tindak Korupsi di Kementerian ESDM, Kejagung Geledah Kantor Ditjen Migas

Ia juga menambahkan bahwa dirinya tidak bisa mengonsumsi makanan yang mengandung durian karena aroma khasnya sudah cukup membuatnya merasa tidak nyaman.

Senada dengan Andra, Cindy Pobela juga mengaku tidak menyukai durian sama sekali.

Ia bahkan belum pernah mencoba rasanya karena sejak awal sudah merasa tidak nyaman dengan baunya.

“Baunya menyengat sekali. Saya tidak pernah merasa tertarik dengan durian,” ungkap Cindy.

Ia menambahkan bahwa dirinya sangat sensitif terhadap bau durian, sehingga memilih untuk menghindari tempat-tempat yang menjual buah tersebut.

“Semua kuliner yang berbau durian saya tidak suka. Bahkan, tempat yang ada duriannya pun saya hindari,” tambahnya.

Meski demikian, durian tetap menjadi buah favorit bagi banyak orang.

Para pedagang durian di Gorontalo pun terus kebanjiran pembeli yang rela antre demi mendapatkan buah berkulit duri ini.

Namun, bagi sebagian orang seperti Andra dan Cindy, durian tetap menjadi sesuatu yang sebisa mungkin dihindari.

Durian, atau yang kerap disebut duren dalam bahasa sehari-hari, adalah buah tropis yang berasal dari Asia Tenggara.

Buah ini dikenal luas di berbagai daerah, terutama di Pulau Sumatra dan Kalimantan, yang menjadi pusat keanekaragamannya.

Baca juga: Siswi di Sidoarjo Polisikan Ayah Kandungnya, Gegara Tak Beri Nafkah Selama 10 Tahun

Durian memiliki ciri khas bentuk bulat atau lonjong dengan kulit keras yang dipenuhi duri tajam. Tidak heran jika buah ini mendapat julukan "raja dari segala buah" (King of Fruit).

Daging buahnya berwarna kuning pucat dengan tekstur lembut, rasa manis, dan aroma yang khas serta menyengat.

Keunikan inilah yang membuat durian menjadi buah yang kontroversial. Sebagian orang sangat menyukainya, sementara yang lain justru menghindarinya karena baunya yang kuat.

Durian bukan hanya satu spesies, melainkan mencakup berbagai jenis dalam genus Durio. Jenis yang paling dikenal adalah Durio zibethinus, tetapi ada pula varietas lain seperti lai (D. kutejensis), kerantungan (D. oxleyanus), durian kura-kura (D. graveolens), dan lahung (D. dulcis).

Meskipun Kalimantan dikenal sebagai pusat keanekaragaman durian, Thailand menjadi negara pengekspor utama buah ini berkat pengembangan kultivar unggul dan sistem budi daya yang baik.

Selain Thailand, negara lain yang membudidayakan durian untuk ekspor adalah Filipina, Australia, Kamboja, Laos, Vietnam, India, dan Sri Lanka.

Di Filipina, pusat produksi durian terletak di daerah Davao, Pulau Mindanao. Setiap tahun, Davao City menggelar Festival Kadayawan sebagai bentuk perayaan terhadap kekayaan hasil bumi, termasuk durian.

Festival ini menarik banyak wisatawan dan menjadi ajang promosi durian khas Filipina ke pasar internasional.(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved