Gorontalo Musim Durian
2 Orang Warga Kota Gorontalo Curhat tak Suka Durian, Mengaku Pusing dan Muntah Cium Baunya
Padahal saat ini Gorontalo sedang musim durian. Banyak pedagang menjajakan buah ini di berbagai sudut Kota Gorontalo.
Penulis: Faisal Husuna | Editor: Wawan Akuba
Buah ini dikenal luas di berbagai daerah, terutama di Pulau Sumatra dan Kalimantan, yang menjadi pusat keanekaragamannya.
Baca juga: Siswi di Sidoarjo Polisikan Ayah Kandungnya, Gegara Tak Beri Nafkah Selama 10 Tahun
Durian memiliki ciri khas bentuk bulat atau lonjong dengan kulit keras yang dipenuhi duri tajam. Tidak heran jika buah ini mendapat julukan "raja dari segala buah" (King of Fruit).
Daging buahnya berwarna kuning pucat dengan tekstur lembut, rasa manis, dan aroma yang khas serta menyengat.
Keunikan inilah yang membuat durian menjadi buah yang kontroversial. Sebagian orang sangat menyukainya, sementara yang lain justru menghindarinya karena baunya yang kuat.
Durian bukan hanya satu spesies, melainkan mencakup berbagai jenis dalam genus Durio. Jenis yang paling dikenal adalah Durio zibethinus, tetapi ada pula varietas lain seperti lai (D. kutejensis), kerantungan (D. oxleyanus), durian kura-kura (D. graveolens), dan lahung (D. dulcis).
Meskipun Kalimantan dikenal sebagai pusat keanekaragaman durian, Thailand menjadi negara pengekspor utama buah ini berkat pengembangan kultivar unggul dan sistem budi daya yang baik.
Selain Thailand, negara lain yang membudidayakan durian untuk ekspor adalah Filipina, Australia, Kamboja, Laos, Vietnam, India, dan Sri Lanka.
Di Filipina, pusat produksi durian terletak di daerah Davao, Pulau Mindanao. Setiap tahun, Davao City menggelar Festival Kadayawan sebagai bentuk perayaan terhadap kekayaan hasil bumi, termasuk durian.
Festival ini menarik banyak wisatawan dan menjadi ajang promosi durian khas Filipina ke pasar internasional.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.