Banjir Gorontalo

50 Rumah di Desa Buhu Gorontalo Masih Terendam Banjir, Warga Memilih Tetap Tinggal

Sebanyak 50 rumah di Desa Buhu, Kecamatan Telaga Jaya, Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo masih terendam banjir pada Senin (27/01/2025)

Penulis: Arianto Panambang | Editor: Ponge Aldi
TRIBUNGORONTALO/ARIANTOPANAMBANG
Banjir di Desa Buhu, Kecamatan Telaga Jaya, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo pada Senin 27 Januari 2025 

Pengungsi Banjir di Telaga Jaya Gorontalo Butuh Bantuan, Ada Anak Menangis Minta Susu

Banjir di Desa Buhu, Kecamatan Telaga Jaya 8888
Banjir di Desa Buhu, Kecamatan Telaga Jaya, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo pada Senin 27 Januari 2025

Banjir yang melanda Desa Hutadaa dan Desa Buhu, Kecamatan Telaga Jaya, Kabupaten Gorontalo, memaksa puluhan warga untuk mengungsi di tenda darurat yang disediakan desa, Senin (27/1/2025). 

Pantauan TribunGorontalo.com hingga kini, para pengungsi masih berharap bantuan dari pemerintah. Mereka meminta bantuan makanan siap saji hingga obat-obatan.

Beberapa anak kecil di tenda pengungsian terdengar menangis meminta susu.

Anak lainnya bahkan mengeluhkan kelaparan kepada ibunya. Sementara itu terdapat dapur darurat dibagian belakang tenda.

Dapur darurat ini dibuat langsung oleh warga terdampak banjir untuk mengisi perut puluhan jiwa di pengungsian.

Kartin Sura pengungsi mengungkapkan bahwa sudah empat hari ia bersama keluarganya tinggal di tenda pengungsian.

Rumahnya yang terendam banjir hingga setinggi dada orang dewasa itu membuatnya tidak bisa kembali ke rumah.

"Kami tidur di sini selama mengungsi, belum ada bantuan dari pemerintah. Untuk makan, kami masak sendiri, karena dapur umum pun belum ada," ujar Kartin saat diwawancarai oleh TribunGorontalo.com, Senin (27/1/2025).

Kata Kartun di lokasi pengungsian, terdapat sekitar 26 kepala keluarga yang menempati dua tenda besar.

Selain itu, banyak pengungsi lain yang memilih tinggal bersama keluarga atau meminjam rumah tetangga yang tidak terdampak banjir.

"Barang-barang di rumah sudah kami gantung di atap agar tidak rusak, tapi pakaian banyak yang basah," jelasnya

Kartin menambahkan bahwa di tenda pengungsian terdapat banyak anak-anak, balita, bahkan beberapa warga yang sakit akibat kondisi darurat di lokasi.

"Siang di pengungsian ini panas sekali, tapi terpaksa harus tinggal di sini, karena disini satu-satunya tempat untuk berteduh," tegasnya

Sementara itu warga lainnya Titin Mustapa juga mengeluhkan bantuan dari pemerintah yang tak kunjung datang sejak banjir melanda wilayah tersebut.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved