Korupsi Proyek Jl Nani Wartabone
Soal Aliran Dana Korupsi Jl Nani Wartabone, Marten Taha: Saya Tidak Tahu dan Tidak Pernah Terima
Dalam persidangan, Marten menjawab pertanyaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) terkait dugaan aliran dana sebesar Rp1,2 miliar dari terdakwa Antum Abdullah.
Penulis: Arianto Panambang | Editor: Wawan Akuba
Diberitakan sebelumnya, 10 saksi menghadiri sidang kasus korupsi proyek Jalan Nani Wartabone di Kantor Tipikor Pengadilan Negeri (PN) Gorontalo, Rabu (22/1/2024).
Di antara para saksi, terdapat eks Walikota Gorontalo, Marten Taha, dan Anggota DPRD Bone Bolango, Yakub Tangahu.
Pantauan TribunGorontalo.com, Marten menghadiri persidangan tepat waktu. Ia mengenakan kemeja batik dan celana panjang hitam. Marten tampak tenang sebelum proses sidang berlangsung.
Sidang kasus korupsi Jalan Nani Wartabone atau eks panjaitan itu dimulai sekitar pukul 14.30 WITA.
10 saksi mengambil sumpah terlebih dahulu sebelum memberikan kesaksiannya.
Hakim ketua memimpin langsung proses sumpah tersebut.
"Saya bersumpah akan memberikan keterangan yang benar dalam persidangan," ucap 10 saksi kompak.
Setelah proses sumpah berlangsung, Jaksa Penuntut Umum (JPU) mengatakan proses pemeriksaan saksi akan dipisah.
"Izin yang mulia 9 saksi dari 10 saksi yang ada akan diperiksa sekalian, sementara Pak Marten Taha akan memberikan kesaksian sendiri," ucap Jaksa Kejati Gorontalo, Alfian Kiayi.
Usai pemeriksaan 9 saksi, giliran Marten Taha memberikan keterangan.
Hingga pukul 19.00 WITA, Marten Taha masih dicecar sejumlah pertanyaan berkaitan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) selama pandemi Covid-19. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.