Siswa Gorontalo Dibully

Ortu Siswa SD Gorontalo Korban Bullying Sakit Hati Dengar Pernyataan Guru 'Yang Penting Tidak Luka'

Seorang siswa berkebutuhan khusus di SDN 41 Hulonthalangi, Kota Gorontalo, diduga mengalami perundungan (bullying).

Penulis: Arianto Panambang | Editor: Fadri Kidjab
TribunGorontalo.com
SK, orang tua siswa SDN 41 Hulonthalangi Kota Gorontalo saat mendatangi kantor TribunGorontalo.com, Jumat (10/1/2025). 

TRIBUNGORONTALO.COM – Seorang siswa berkebutuhan khusus di SDN 41 Hulonthalangi, Kota Gorontalo, diduga mengalami perundungan (bullying).

J (11) merupakan siswa kelas 5 itu berulang kali diejek oleh teman sekolahannya.

Bahkan J harus berkonsultasi dengan dokter spesialis karena sempat kejang-kejang.

"J ini sempat saya bawa ke dokter, terus saya tanya ke dokter apakah ini pengaruh bullying, dokter itu bilang 'bisa saja'," kata SK, orang tua korban kepada TribunGorontalo.com, Kamis (16/1/2025).

Menurut SK, kejadian ini sudah beberapa kali dialami oleh J sejak September 2024.

"Anak saya dibully secara lisan dan fisik, dan itu berlangsung sampai beberapa kali," ungkapnya kepada TribunGorontalo.com, Kamis (16/1/2025).

Ia mengaku telah berulang kali bertemu pihak sekolah, namun SK tak mendapatkan solusi terbaik.

SK justru kecewa ketika ada salah satu guru melontarkan kata-kata tak mengenakkan.

"Guru itu bilang 'yang penting tidak luka'. Kata-kata ini menyakiti hati saya. Saya menangis dan merasa sangat sedih dengan itu," ucap SK dengan air mata berderai.

Kata-kata itu didengar SK saat ingin mencari tahu terduga pelaku melalui petunjuk anaknya. 

Menurut SK, pelaku diduga merupakan anak dari guru agama di sekolah tersebut.

Hanya saja, pihak sekolah seakan meragukan kesaksian anak SK.

"Jelas-jelas anak saya sudah menunjuk langsung terduga pelaku tapi lagi-lagi diragukan sama pihak sekolah. Saya yakin anak saya tidak berbohong," paparnya.

Pihak sekolah justru menuding siswa lain sebagai terduga pelaku.

"Sekolah itu bahkan mendatangkan tiga orang di ruangan kepsek, anak saya diminta oleh kepsek untuk menunjuk siapa pelakunya, lagi-lagi anak saya menunjuk terduga pelaku yang sama," tutur SK.

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved