Berita Viral
Demi ke Sekolah, Siswa SD Rela Berenang Seberangi Sungai di Jambi Gegara tak Ada Jembatan
Siswa di Jambi ini rela berenang menyebrangi sungai agar sampai ke sekolahnya Ia rela melakukan hal tersebut setiap hari agar bisa menuntut ilmu
Dengan kondisi tersebut, Mohammad Isa berharap agar Pemerintah Kabupaten Sarolangun bisa membangun jembatan penghubung dari Dusun Muara Lepat, Desa Datuk Nanduo menuju Desa Padang Jering.
"Kami terus melakukan usulan ke pemerintah agar jembatan bisa dibangun, baik usulan melalui pemerintah desa maupun usulan pemerintah Kabupaten. Sampai hari ini belum kunjung terealisasi," tuturnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Sarolangun telah merencanakan pembangunan jembatan penghubung Dusun Muara Lepat ke Desa Padang Jering.
Namun rencana ini tiba-tiba dibatalkan.
Isa menuturkan, usul pembangunan jembatan penghubung sudah masuk pemkab dan akan dibangun pada 2025.
Baca juga: Makanan Viral Gorontalo, Seblak Prasmanan Teh Enci Harga Murah
"Usulan itu saat Pj Bupati Sarolangun yang dijabat oleh Bachril Bakri. Dan terus kita giring hingga ke Bappeda. Kami merasa kecewa, nyatanya usulan itu dibatalkan," kata Isa.
Bahkan, dia juga selalu berkoordinasi dengan Anggota DPRD Sarolangun Dapil Batang Asai, Bambang Gunawan, untuk bisa memperjuangkan pembangunan jembatan tersebut.
Isa mengatakan, akibat tidak ada jembatan penghubung Dusun Muara Lepat menuju Desa Padang Jering, warga setempat kesulitan beraktivitas dalam pendistribusian sembako maupun akses siswa ke sekolah.
Selama ini warga Dusun Muara Lepat menggunakan perahu untuk menyeberang ke Desa Padang Jering.
"Tapi perahu sudah tidak ada dan tidak layak pakai lagi. Makin kesulitan masyarakat dan anak sekolah hendak menyeberang," ujarnya.
Kondisi serupa juga dialami guru yang menerjang sungai demi mengajar di sekolah.
Ia terpaksa karena jembatan yang biasa dilewati putus.
Baca juga: Usai Viral Bawa Pulang Makan Bergizi Gratis ke Rumah, Siswa Bone Raya Gorontalo Ini Terima Bantuan
Sang guru pun tak punya pilihan lain, daripada lewat jembatan dengan jarak 3 kilometer jika ditempuh jalan kaki.
Meski air sungai yang diterobos guru tersebut dalam di beberapa areanya, tak menjadi alasan bagi dirinya untuk tetap menjalankan tugas sebagai seorang guru.
Padahal jika tak berhati-hati menginjak dasar sungai saat menyeberang, guru tersebut bisa saja celaka.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.