Human Interest Story
Kisah Rian Hippy di Gorontalo, Bertahan Jual Es Durian di Tengah Musim Pancaroba Demi Anak-anak
Cuaca yang tidak menentu akan berpengaruh besar pada pendapatan Rian, bahkan dia tak bisa mendapatkan penghasilan.
Penulis: Faisal Husuna | Editor: Prailla Libriana Karauwan
Cuaca yang tidak menentu akan berpengaruh besar pada pendapatan Rian, bahkan dia tak bisa mendapatkan apa-apa.
"Kalau lagi musim hujan, saya biasa tidak bisa dapat penghasilan. Apalagi kalau hujan bisa lama, saya tidak akan jualan sama sekali," ungkapnya.
Cuaca merupakan tantangan tersendiri bagi Rian, menurutnya berjualan es harus bisa menerima resiko jika cuaca sedang tidak menentu.
"Harus sabar, itu adalah bagian dari risiko yang harus diterima," tambahnya.
Seluruh penghasilan digunakan Rian untuk kebutuhan sehari-hari.
Selain itu, bapak empat orang anak ini juga menyisihkan sedikit uangnya untuk membiayai pendidikan anaknya.
"Ada satu yang sementara kuliah, tiga orang alhamdulillah sudah lulus," katanya dengan bangga.
Baca juga: Sosok Omin Bakio yang Tewas jadi Tukang Sensor di Hutan Pohuwato Gorontalo
Anak-anak adalah motivasi Rian untuk terus bertahan dalam usaha ini, meski menghadapi tantangan cuaca silih berganti.
Rian akan berangkat pagi-pagi, membuka lapaknya dan lalu menutupnya sore hari pada pukul 17.30 WITA.
Dan saat ini ia telah membuka satu cabang dijaga oleh anak-anaknya di kawasan Telaga.
"Alhamdulilah saat ini, ada satu gerobak juga di Telaga, dijaga anak-anak," tandasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.